Seperti yang telah saya bahas di The Hunger Games trilogy, film ini bercerita tentang games yang diadakan di Panem, negeri yang terbentuk sisa-sisa dari Amerika Utara, beribu kota di Capitol dan dikelilingi 12 distrik. Dua belas anak, usia 12-18 tahun, masing-masing 2 dari tiap distrik, pria dan wanita, dikumpulkan disatu arena, untuk saling bunuh, dan peserta terakhir yang hidup menjadi pemenang. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengingatkan semua distrik bahwa mereka di bawah kekuasaan Capitol. Namun diluar perkiraan, The Hunger Games ke 74 ini justru menjadi pemicu terjadinya pemberontakan di seluruh negeri!!
Akhirnya, setelah melewati ujian tengah semester, saya bisa menyelesaikan Mockingjay. Hampir sebulan buku ini ditangan saya, tapi baru saya baca sekitar dua hari yang lalu. Jika ditotal, perlu tiga hari untuk menyelesaikan buku ini. Termasuk lambat untuk buku dengan tebal 423 halaman, apalagi jika dibandingkan dua buku awal. Baiklah, langsung saja, ini dia Mockingjay, buku terakhir trilogi The Hunger Games.
Edit: 2 November 2013
Karena dalam beberapa hari terakhir trafik menuju post yang terkait
dengan The Hunger Games mulai mengalami peningkatan menjelang akan rilisnya The
Hunger Games: Catching Fire pada penghujung bulan November, maka saya
memutuskan untuk memberikan warning bagi post ini.
Singkat saja, ini bukan review melainkan penceritaan kembali
dari isi buku. Dan karena cara saya
bercerita yang kala itu masih sangat dasar maka tulisan ini secara keseluruhan akan
mengandung alur cerita dari buku tersebut. So, full spoiler. Read at your own
risk.