Movie Review: Thor: The Dark World (2013)


"Born to be a king, I ask one thing in return: a front seat to watch Earth burn."

Selalu ada rasa waspada ketika mendengar kata sekuel pada sebuah film, karena tugas yang ia emban sesungguhnya tunggal, memberikan hiburan yang lebih baik dari pendahulunya. Thor beruntung dalam hal ini, dimana film pertamanya dua tahun lalu itu tidak begitu cemerlang, namun di sisi lain ia juga tidak jatuh menjadi sebuah hiburan yang menjengkelkan. Beberapa kelemahan berhasil diperbaiki pada film keduanya ini, Thor: The Dark World, lebih ringan, lebih menyenangkan, jika itu dibandingkan dengan pendahulunya.

Movie Review: The Spy: Undercover Operation (2013)


"This is a spy reunion."

Tidak ada sesuatu yang baru dan segar pada kumpulan kisah yang ditawarkan oleh The Spy: Undercover Operation, seperti menyaksikan sebuah paket bertemakan secret agent dengan cita rasa Hollywood yang tetap berkombinasi bersama sentuhan drama khas Korea. Sisi menarik dari film ini justru datang dari kemampuan ia dalam mengubah bahan dan formula paling standard untuk film action dan komedi itu menjadi sebuah hiburan yang jauh dari kesan menjengkelkan, dan tampil cukup memikat.

Movie Review: About Time (2013)


“How long will I love you? As long as the stars are above you, and longer if i can.”

Setiap tahun anda pasti akan menemukan film dengan tipe seperti ini, bukan berbicara pada konteks genre melainkan sebuah film dimana anda tahu ia memiliki banyak celah meskipun tampil implisit tidak mampu menjauhkannya dari sorotan, kemudian mencoba tetap objektif dalam memberikan penilaian, namun disisi lain harus berhadapan dengan fakta anda merasakan sebuah kesulitan untuk menampik dan mengingkari bahwa setiap menit yang ia berikan merupakan sebuah enjoyment yang menyenangkan. About Time adalah contoh terbaru, ketika time travel hadir dalam sentuhan romance dan comedy yang klasik, sebuah kemasan guilty pleasure skala besar, really hard to dislike.   

Movie Review: Machete Kills (2013)


"Machete don't fail!"

Ada alasan kenapa banyak orang mengatakan bahwa rendah hati adalah salah satu kunci kesuksesan, karena itu akan menjadikan anda terus berupaya untuk bergerak keatas, dan menjauhkan anda dari hal-hal yang menghancurkan, salah satu overconfident. Hal tersebut dialami oleh Robert Rodriguez, seperti ingin membentuk Machete Kills sebagai sesuatu yang mengesankan, namun sayangnya justru menjadi sebuah kekacauan yang menuntut penonton untuk menaruh ekspektasi awal di titik nol agar dapat menikmatinya.

Movie Review: The Flu (Gamgi) (2013)


Hal utama yang paling penting dari menciptakan sebuah film sebenarnya sederhana, bukan pemeran yang mumpuni, bukan pula naskah dan screenplay yang berkualitas, namun identitas utama. Film itu ingin menjadi apa? Sebuah petualangan action yang intens, atau sebuah kemasan mellowdrama yang lembut dan menyentuh, karena walaupun mereka dapat berdiri sejajar tetap saja harus ada warna utama yang berdiri tunggal. The Flu (Gamgi), manis di bagian pertama, kacau di paruh kedua.

Movie Review: Wadjda (2012)


Apakah anda tahu bahwa Arab Saudi tidak memiliki tempat bersenang-senang yang biasa kita sebut bioskop? Saya juga baru tahu beberapa tahun yang lalu dari seorang sahabat, dan kala itu reaksi saya hanya sebuah kalimat, “Oh, oke,” karena pikiran saya langsung terarah pada sistem yang mereka terapkan. Itu mengapa ketika muncul berita bahwa Arab Saudi untuk pertama kalinya memutuskan ikut serta dalam pertarungan Best Foreign Language Oscar, Wadjda seketika menarik atensi dengan satu pertanyaan, apa yang ia miliki sehingga dapat meluluhkan salah satu negara konservatif yang sangat religius dengan aturan ketat tersebut.

PnM Music Chart - 101913


Movie Review: Escape Plan (2013)


“You hit like a vegetarian.”

Anda tahu di posisi terdepan film ini punya Sylvester Stallone, anda juga tahu ia akan ditemani pria yang juga berbadan besar, mantan Mr. Universe yang kembali berakting setelah memimpin California selama dua periode, Arnold Schwarzenegger, dan itu menandakan berarti anda juga sudah tahu apa yang film ini akan coba berikan serta kemana ekspektasi awal harus anda taruh. Escape Plan, mengerti cara menghibur penontonnya dengan cara yang aman, sebuah kekacauan terstruktur yang cukup menyenangkan.

Movie Review: Captain Phillips (2013)


"They're not here to fish."

Semua genre film tentu saja punya cara sendiri untuk memberikan penontonnya sebuah pengalaman menonton yang menyenangkan, namun jika harus memilih yang terbaik ketika mereka semua berhasil berada di titik tertinggi, maka jawabnya adalah thriller. Ia seperti kesatuan yang terus menyatu sejak awal hingga akhir, dan kesalahan kecil saja bisa berakhir runyam. Captain Phillips punya hal tersebut, dengan sosok dalang dibalik The Bourne Ultimatum dan The Bourne Supremacy, tapi sayangnya justru menjadikan A Hijacking tampak seperti sebuah kemasan sederhana yang megah.  

Movie Review: Thanks for Sharing (2013)


“Life is a journey you never have to take alone.”

Apa yang anda lakukan ketika sedang dirundung masalah yang begitu berat? Mungkin ada yang memilih untuk tidur, berlari sambil mendengarkan musik, nonton film, bermain game hingga membaca, semua berupaya untuk mengalihkan pikiran dari masalah. Namun itu adalah pilihan tipe satu arah, tanpa memberikan feedback yang dapat membuka pilihan baru, untuk lepas dari masalah, seperti yang diberikan oleh sharing. Thanks for Sharing, a dramedy about 12-Step for Hulk to stab Iron Man from behind and go out with Pepper Potts.

Movie Review: The Past (Le passé) (2013)


Cukup sulit untuk menjadikan agar logika dan perasaan dapat memiliki satu pemahaman pada saat bersamaan, dimana kadang keduanya menuntut rentang waktu yang cukup besar untuk dapat membuat anda mengerti siapa yang terbaik diantara mereka di setiap problema, walaupun tidak serta merta lantas akan melepas anda dalam kondisi bersih ketika kembali akan melangkah kedepan. The Past (Le passé), konflik yang sederhana, emosional yang kompleks, sebuah kekacauan yang memukau, an intense, intimate, and intelligent love story. Elegant.

Movie Review: Cloudy with a Chance of Meatballs 2 (2013)


Sedikit membingungkan untuk memulai bagian pembuka ini, karena meskipun punya beberapa pesan dalam skala kecil yang sesungguhnya masih berada pada level cukup baik, faktanya Cloudy with a Chance of Meatballs 2 tidak memiliki satu hal yang kuat dan kokoh dari cerita yang ia tampilkan, sebuah pelajaran bermakna yang kerap saya gunakan sebagai materi pada bagian ini. Cloudy with a Chance of Meatballs 2, murni sebuah pertunjukan visual.   

Movie Review: The Way Way Back (2013)


“You’ve got to go your own way.”

Tentu ada alasan dibalik banyak pernyataan yang mengatakan bahwa setiap manusia pada level usia berapapun itu punya arti bagi orang lain disekitarnya. Orang dewasa menjadi patokan para remaja untuk bertumbuh, sedangkan remaja menjadi objek yang menjadi alarm bagi kaum dewasa untuk mempertahankan kualitas kedewasaan mereka. Ya, itu siklus yang berlandaskan pemahaman untuk terus membawa setiap manusia bertumbuh. Secara sederhana dan efektif itu coba digambarkan oleh The Way Way Back, coming-of-age dengan kombinasi putih dan hitam yang memikat, bersinar sejak awal hingga akhir.

Movie Review: The Butler (2013)


"Darkness cannot drive out darkness, only light can do that.”

Sebenarnya apa ciri khas mayoritas yang dimiliki oleh banyak sosok yang punya kemampuan untuk menjadi sumber inspirasi? Sederhana, mereka mampu menjadikan anda percaya bahwa semua dapat anda lakukan (kecuali memakan kepala anda sendiri) jika anda gigih dan percaya, tanpa mempermasalahkan “power” yang anda miliki. The Butler, sebuah drama elegan, namun kurang cermat bermain dengan fokus.

Movie Review: Prisoners (2013)


"Pray for the best, prepare for the worst."

Segala sesuatu yang sudah masuk ke lingkup emosi punya potensi yang cukup besar untuk berakhir pada titik terdalam atau tertinggi, baik atau buruk, bahagia ataupun hancur. Titik terlemah dari setiap manusia mayoritas berkaitan dengan emosi, mampu menjadikan mereka lepas kontrol hingga kehilangan rasa peduli. Prisoners, thriller investigasi dengan beberapa plot yang cerdas, psikologis yang obsesif, aksi prosedural yang tidak berhasil meraih potensi tertinggi.

Movie Review: Cold Eyes/ Stakeout (2013)


Menghadirkan sebuah aksi kriminal, polisi dan penjahat yang dipisahkan dengan frontal tanpa misteri, kemudian dibalut bersama aksi catch and run, klasik, bahkan mungkin akan ada beberapa dari anda yang mungkin berani menyebutnya sebagai sesuatu yang basi. Ya, bahan dasar dari semua nasi goreng itu sama, nasi, dan kenikmatan yang ia berikan tergantung pada cara sang koki mengolah nasi tersebut. Cold Eyes/ Stakeout (Gam-si-ja-deul), film Korea, action dan crime, adalah kemasan nasi goreng yang standard.

Movie Review: Violet & Daisy (2013)


Coba anda perhatikan poster di atas, dua wanita dalam usia yang belum begitu dewasa, memiliki paras yang manis, menggenggam permen lollipop dengan warna merah kontras yang mungkin menjadi perumpamaan dari jiwa mereka yang ceria. Benar, mereka ceria, namun yang menjadi fokus utama ternyata adalah latar gelap yang berada di belakang mereka, sebuah kehidupan kelam dari dua gadis muda yang terjerat tindakan kriminal. Violet & Daisy, ketika crime, action, comedy, dan drama mencoba untuk bersekutu dalam sebuah dunia fantasi.

PnM Music Chart - 100513


Movie Review: Gravity (2013)


"Houston, I have a bad feeling about this mission."

Oke, jujur saja timbul sedikit rasa waspada ketika mencoba menjabarkan film ini kedalam rangkaian kalimat. Apakah karena mereka buruk? No, justru mereka indah, masalahnya adalah bagaimana cara agar pandangan itu tidak terlihat terlalu berlebihan karena tingkat kepuasan yang sedang berada di posisi tinggi akibat pengalaman sinematik yang ia berikan. Gravity, drama universal berisikan petualangan studi karakter dengan tema kehidupan, penuh dengan sentuhan seni yang mengagumkan, pesta visual yang indah, sederhana dalam kompleksitas, intens dalam intimitas. Awesome. Oscar.    

Movie Review: Runner Runner (2013)


Apakah anda pernah mengalami hal ini, menyaksikan sebuah film yang di setiap adegan baru yang ia tampilkan selalu tersirat upaya untuk terus menerus menjadikan anda melihat ia sebagai sesuatu yang impresif, atau setidaknya menjadi semakin tertarik pada cerita yang ia bahas. Runner Runner masuk kejalur tersebut, namun celakanya justru terjerumus menuju arah negative dari upaya tadi yang ia coba terapkan, bekerja keras namun gagal, an uncompelling crime drama thriller.  

Movie Review: Rush (2013)


“The closer you are to death, the more alive you feel.”

Be your best-self adalah jalan terbaik untuk menikmati hidup. Walaupun mungkin akan terkesan sedikit pathetic, namun kalimat yang berbunyi “setiap orang sudah punya takdir mereka masing-masing” adalah sebuah fakta yang tidak dapat terbantahkan. Yang anda lakukan cukup dengan berupaya memanfaatkan kelebihan hingga titik tertinggi untuk menutupi kelemahan yang anda miliki. Hal tersebut coba dijabarkan oleh Rush, film biographical action yang dibalik kehadiran deru mesin mobil formula one berkecepatan tinggi itu mampu menjadi sebuah drama yang memikat.

[Special Feature] Freshener, October


Tidak ada materi film yang terkandung dalam post kali ini. Freshener, October adalah kepingan kecil yang saya gunakan sebagai media untuk menyampaikan beberapa hal minor yang mungkin terjadi di rorypnm, dimulai dari bulan oktober, dengan sifat permanent dan temporary.