Movie Review: The Disappearance of Eleanor Rigby (2014)


“There's only one heart in this body, have mercy on me.”

Cinta tidak hanya dapat mengubah kehidupan seseorang dari yang tadinya kusam menjadi berwarna, gelora asmara yang dipenuhi tawa dan kebahagiaan, tapi cinta juga dapat melakukan hal sebaliknya, ia dapat mengubah kehidupan yang indah tadi menjadi kusam, dipenuhi beban dan tekanan yang akan terus menghantui jika tidak dapat diatasi. Film ini membawa kekuatan positif dan negatif dari cinta dalam kehidupan manusia, The Disappearance of Eleanor Rigby, a beauty messy story about love and hesitancy. 

Review: The Drop (2014)


There are some sins that you commit that you can't come back from, no matter how hard you try.”

Mungkin poster yang ia tampilkan itu menjadi salah satu boomerang bagi The Drop, karena dengan keberadaan tangan yang sedang menggenggam pistol ekspektasi yang penonton ciptakan adalah ini akan menjadi film crime dan drama dalam oktan tinggi, penuh adegan action dan ledakan yang menegangkan. The Drop memang pada akhirnya justru tampil sebaliknya, namun apa yang ia berikan berhasil menjadikannya salah satu drama menegangkan bertemakan kejahatan terbaik di tahun ini. 

PnM Awards 2015 Early Lists


Hari ini tepat 90 hari menjelang PnM Awards 2015 yang akan kembali hadir pada hari minggu keempat di awal tahun depan mendatang. Lantas apa yang special dengan angka 90? Tidak ada. Direncanakan untuk pertama kali hadir tepat di angka 100 tapi sayangnya karena kesibukan menjadikan proses seleksi awal tertunda sehingga daftar ini harus meleset dari jadwal semula. So, sebut saja ini sebagai perayaan tiga bulan menjelang hari ke 25 di bulan Januari itu, daftar yang akan coba dihadirkan setiap 20 hari atau dua minggu sekali secara berkala, daftar yang berisikan nama-nama terbaik di tahun 2014 ini sejauh. Masih mentah memang, dan mungkin saja ada nama dari film yang telah ditonton yang masih tertinggal. Berikut daftar calon crème de la crème tahun ini yang sudah resmi masuk kedalam lintasan pertarungan dengan sistem eliminasi.

Review: St. Vincent (2014)


"Some people get better with age. Vincent is not one of them."

Dari judulnya saja film ini mungkin telah berhasil memberikan kesan aneh dan unik pada penontonnya, St. Vincent, Vincent sosok yang suci? Celakanya hal tersebut seperti sebuah sentilan manis yang sejak kehadirannya di bagian awal tidak pernah berhenti membuat penontonnya tersenyum hingga akhir, kemasan yang tidak mencoba terlalu kuat untuk terasa pintar namun dengan cara yang pintar berhasil memberikan sebuah hiburan komedi yang kuat. Another Golden Globe nomination for Peter Venkman? I gotta feeling.

Review: Laggies (2014)


“Growing up just isn't everybody's thing”

Ada yang bilang tingkat kedewasaan seseorang itu tidak sepenuhnya tergantung dengan umur mereka, bahkan beberapa diantara kita pasti pernah tanpa sadar telah melakukan tindakan dan penyesalan bodoh yang sebenarnya bisa saja dihindari jika kamu berpikir lebih matang sebelum bertindak. Laggies ingin membawa kita untuk berusaha menyaksikan mengapa menjadi dewasa itu tidaklah mudah, bersama seorang wanita yang kehidupannya dipenuhi rasa ragu-ragu. Stop lagging and start living. 

Movie Review: Begin Again (2014)


"But are we all lost stars trying to light up the dark?"

Hal ini mungkin akan terkesan sedikit drama, namun saya percaya bahwa semua manusia terlahir untuk menjadi bintang. Namun mengapa ada orang yang berhasil dan ada juga pula orang-orang yang bertemu dengan kegagalan? Sederhana, karena mereka belum mampu mengalahkan kegelapan dengan sinar yang mereka miliki. Konsep tersebut yang dibawa oleh film terbaru dari sosok dibalik romansa musik yang manis bernama Once ini. Begin Again, a warm and soulful marriage between music and life story. Healing with music.

Review: John Wick (2014)


"Don't set him off."

Saya suka dengan film yang bekerja seperti John Wick, ia seperti membuat kita menilai kalau ia tidak punya target yang begitu tinggi, tapi ketika kita mulai dihibur olehnya hasil yang ia berikan justru terasa tinggi. Dari konsep sederhana tentang upaya balas dendam, film ini berhasil memberikan salah satu sajian action terbaik di tahun ini, kekerasan yang brutal dan inventif, aksi bersenang-senang yang santai namun tetap ditemani dengan permasalahan yang serius tampil intens dan energik, John Wick. 

Review: Ouija (2014)


"Keep telling yourself it's just a game."

Mencoba untuk meraih sesuatu yang berada diluar kemampuan kita memang bukan hal yang salah, orang-orang menyebutnya sikap optimis, tapi bukankah tidak ada salahnya juga untuk bersikap realistis, mencoba meraih hasil terbaik yang dapat diberikan oleh kemampuan kita, ketimbang harus mencoba terlalu jauh dan menghasilkan sesuatu yang buruk. Ouija mengalami itu, film horor yang gagal menjadi horor, produced by The Texas Chainsaw Massacre producer, Insidious producer, and Transformers director.

Movie Review: Fury (2014)


“Best job I ever had"

Menciptakan sebuah film action yang berisikan aksi tembak disana-sini dan kemudian menghasilkan kehancuran skala besar itu sekarang ini terasa sangat mudah, terlebih dengan teknologi yang semakin berkembang. Yang sulit adalah bagaimana jika mereka dikemas sama menariknya namun juga memberikan hiburan yang bukan hanya sekedar lewat, hiburan yang unforgettable, tampil elegan dengan sedikit kesan misterius, meskipun ikut memberikan tugas yang jauh lebih besar untuk mereka kendalikan dan selesaikan. Fury, understated raw action flick.

Movie Review: The Book of Life (2014)


"Always play from your heart."

Film ini berhasil menjalankan tugas dasarnya sebagai sebuah hiburan animasi, memberikan pengalaman visual yang tentu saja menjadi faktor utama dan terpenting yang penonton cari, serta beberapa pesan tentang kehidupan, cinta, hingga sikap jujur juga tidak ketinggalan ikut menyemarakkan gambar-gambar indah yang memanjakan mata dan imajinasi itu, tapi sebuah sentuhan kecil menghalangi film ini untuk meraih potensi besar yang ia miliki sejak awal. The Book of Life, when stunning visual wounded by inconsistent story charms.

Movie Review: The Attorney (2013)


Tidak peduli seberapa yakinnya anda terkait kemampuan dalam menjalani kehidupan dengan mengatasi dan menyelesaikan masalah yang datang kedalam kehidupan anda, selalu saja ada hal-hal yang baru yang mampu mengguncang dan memberikan pelajaran baru, karena manusia bukan hanya hanya tidak pernah merasa puas, tapi manusia juga tidak pernah berhenti untuk bertumbuh di berbagai hal dalam kehidupannya. Film ini seperti sebuah proses kehidupan tadi, perjuangan yang kemudian disambungkan dengan sebuah tantangan, sensasi box-office Korea tahun 2013, The Attorney (Byeonhoin).

Movie Review: Bleak Night (2011)


“A guilty conscience needs no accuser.”

Apakah anda pernah mendapatkan pertanyaan seperti ini didalam benak anda, apakah teman-teman yang saya miliki merupakan teman sesungguhnya? Apakah mereka menganggap saya ini sebagai sosok yang berarti atau hanya boneka yang ia gunakan agar hidupnya lebih berwarna? Apakah mereka akan ada ketika saya berada dalam kondisi terburuk? Pertanyaan-pertanyaan tadi sederhana, namun jika anda cermati lebih serius punya kompleksitas yang kuat. Film ini memberikan petualangan terkait hal-hal tadi, Bleak Night, mature exploration about the true meaning of friendship.

Movie Review: A Hard Day (2014)


Awalnya tidak ada ekspektasi yang begitu besar pada film ini, namun ketika menampilkan perkenalan yang bergitu cepat mencuri atensi itu, kemudian memberikan kejutan kecil setelahnya, lalu berlanjut dengan kejutan lain yang bahkan hadir dengan cara yang lucu dan menyenangkan, bukan hanya sebatas tertarik tapi saya langsung terjebak dalam berbagai masalah yang mendatangi karakter itu. A Hard Day, non-stop troubles and surprises rollercoaster.

Movie Review: The Divine Move (2014)


Pasti ada rasa jengkel pada film yang berhasil menarik perhatian penonton dengan materi dasar yang ia gunakan, tapi ketika ia mulai bercerita mulai muncul berbagai masalah di beberapa bagian yang menjadikan kisah yang ia tampilkan tidak lagi sama menariknya. Film ini mengalami hal tersebut, kombinasi board game Go, seni bela diri, hingga aksi balas dendam. The Divine Move (Shinui Han Soo), a bit forced action movie.

Movie Review: The Terror Live (2013)


Sesuai dengan nama yang ia usung, film ini berhasil menyajikan penggambaran dari sebuah terror skala besar yang menggunakan unsur broadcast untuk mempermainkan berbagai isu yang ia bawa. Yang menjadikan ia terasa lebih menarik adalah upaya utama yang ia usung, tergolong berani, memasukkan masalah besar untuk bermain-main di ruang cerita yang sempit, yang celakanya menciptakan boomerang berbahaya baginya. The Terror Live (Deo Tereo Raibeu), falling slowly thriller. 

Movie Review: Hide and Seek (2013)


“There is a rumour going round our neighbourhood.”

Salah satu bagian besar dari petuah yang diberikan para orang yang sudah tua seperti kakek dan nenek sebenarnya sama dan sederhana, selalu berbuat baik dan juga melakukan yang terbaik dalam kehidupan, karena apa yang anda lakukan sekarang akan menentukan apa yang akan anda raih di masa depan, kesuksesan kini yang menciptakan ketenangan nantinya, atau bencana saat ini yang akan meninggalkan penyesalan dan trauma yang mengganggu. Hide and Seek (Sumbakkokjil), don’t always believe strangers, always lock your door.

PnM Music Chart - 101814


Movie Review: For the Emperor (2014)


Siapa yang tidak suka dengan pertanyaan yang terus tampil  tersembunyi dalam sebuah film. Hal tersebut bukan hanya menjadi pelengkap semata, ia punya peran yang jauh lebih besar dalam kemampuan sebuah film untuk mempermainkan penontonnya, asalkan ia tampil dalam kualitas yang baik dan mampu konsisten menarik. Film ini menderita dari ketidakmampuannya dalam melakukan syarat tadi, For the Emperor, just style over substance show-off arena.

Movie Review: Monster (2014)


"If I find you, you're dead." 

Salah satu film thriller terbaru dari Korea Selatan ini mungkin berhasil melakukan segala hal penting pada teknik pemasaran sebuah film, dari premis yang menjanjikan dengan pertarungan perfect killer melawan completely mad girl, hingga berbagai poster yang ia berikan juga tampak menarik dan berhasil meningkatkan rasa penasaran. Tapi sayangnya keputusan untuk tidak ingin terikat terlalu kuat pada genre utama yang ia usung memberikan boomerang pada film ini. Monster (Monseuteo), an awkward awkward thriller.

PnM Music Library - 101814


Movie Review: Venus Talk (The Law of Pleasures) (2014)


“They say marriage is a way of life, not a way of love.”

Apa itu pernikahan? Apakah ia merupakan sebuah ikatan yang harus anda raih sebagai bukti bahwa anda mencintai seseorang? Atau justru hanyalah salah satu kewajiban administratif dalam kehidupan ini yang tidak sepenuhnya menjadi perwujudan dari cinta yang anda miliki kepada seseorang? Cinta dan kehidupan coba dikombinasi film ini dengan mengendapankan permasalahan pada seksualitas. Venus Talk (The Law of Pleasures), undynamic life and sex story.

Movie Review: 3 Nafas Likas (2014)


“Aku mencintaimu, dulu, kini, dan nanti.”

Apa sebenarnya arti bahagia? Apakah kebahagiaan itu punya limit atau batas? Apakah ketika kita telah mendapatkan apa yang kita inginkan kita harus berhenti mencari rasa bahagia? Pertanyaan-pertanyaan tadi sangat sederhana, dan film ini coba menggambarkannya dalam bentuk sebuah biopic tanpa harus kehilangan kemampuan pesan yang ia bawa untuk tampil universal. 3 Nafas Likas, inspirasi sederhana dari Sumatera Utara.

Movie Review: Strawberry Surprise (2014)


Banyak konsep dalam mencintai seseorang. Ada yang menilai cinta dapat membuat seseorang menjadi bodoh, menjadi buta sehingga akan rela melakukan apa saja untuk memiliki dan selalu berada disamping orang yang ia cintai, tapi ada pula yang menerapkan cinta itu sebagai salah satu materi untuk menyokong kehidupan asmara agar tumbuh menjadi lebih kuat dan lebih baik, tidak hanya sebatas “akan kulakukan semua untukmu.” Bukan hanya itu, masih banyak, dan tidak ada diantara mereka yang secara mutlak dapat dikatakan sebagai sesuatu yang salah, asalkan dipergunakan dengan tepat. Strawberry Surprise, a "sour" love story.

Movie Review: All About My Wife (2012)


"Please, seduce my wife." 

Cinta memang dapat membuat orang-orang menjadi gila, sehingga mereka menjadi buta, dan kemudian lupa bahwa sesungguhnya cinta bukan hanya sekedar kebahagiaan penuh petualangan yang menyenangkan. Cinta tidak hanya kuat, ia juga rapuh, ia tidak selamanya putih tapi juga terkadang dapat membawa hal suram kedalam kehidupan, ia tidak hanya berisikan hal-hal menyenangkan semata tapi juga dapat menciptakan rasa bosan yang berkepanjangan. Hal tersebut digambarkan film ini lewat penceritaan yang ringan dan menyenangkan, All About My Wife (Nae Anaeui Modeun Geot), a wild and energetic comedy from South Korea.

Movie Review: Elegant Lies (Thread of Lies) (2014)


"Are you a murderer in the making?"

Penyesalan memang memiliki tugas untuk hadir belakangan, ia tidak pernah hadir sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Itu mengapa kita selalu mengatakan hidup hanya sekali maka lakukan yang terbaik yang kamu bisa lakukan, cermat dan berhati-hati dalam bersikap karena terkadang hal kecil dapat memberikan dampak buruk dan rasa sesal yang sangat besar, your ignorant act can destroy you, your cruel words can kill you. Hal tersebut hadir di film ini, dari keluarga hingga persahabatan, Elegant Lies (Thread of Lies), an elegant tearjerker with a lovely story construction.

Movie Review: Our Sunhi (2013)


"People in film aren't normal. They're all crazy."

Mereka bilang dunia ini panggung sandiwara, manusia sebagai aktor yang saling bertarung untuk menjadi yang terbaik, meskipun tidak sedikit diantara mereka merupakan pribadi kosong yang menyabotase diri mereka sehingga tenggelam dalam kesombongan tanpa identitas. Permasalahan tersebut coba digambarkan film ini dengan cara yang unik, Our Sunhi (Uri Seonhui), quite sharp and quite funny.

Movie Review: Nobody's Daughter Haewon (2013)


"Because, you know, if I can become like her, I can even sell my soul."

Rahasia itu seperti bom waktu, semakin jauh dan semakin dalam anda simpan, semakin besar pula tekanan yang akan anda rasakan, hal yang celakanya punya power yang sangat besar bukan hanya untuk mengurangi rasa bahagia hingga ketenangan dalam kehidupan anda, tapi mampu mencuri dan menghapus mereka, kemudian menggantinya dengan segala perputaran kehidupan yang melelahkan bahkan menakutkan. Nobody's Daughter Haewon, a less sharp satire.

Movie Review: Man In Love (When A Man Loves A Woman) (2014)


"I love you, dammit."

Setiap orang punya cara yang berbeda dalam mengekspresikan rasa cinta mereka, menunjukkan perhatian dan rasa sayang pada sosok yang mereka sayangi dan cintai, namun dibalik perbedaan tersebut ada satu hal atau sistem yang selalu sama terkait rasa cinta, perjuangkan dan jangan biarkan rasa itu pudar dan pergi. Masalah yang muncul ketika sistem tersebut tidak dilaksanakan dengan baik coba digambarkan oleh film ini, Man In Love (When A Man Loves A Woman),  an effective story about love and lost.

Movie Review: Hope (Wish) (2013)


"Why did this happen to our little girl?"

Jika ditanya arti anak dalam kehidupan mereka, banyak orang tua akan menjawab anak sebagai alasan mereka hidup dan bekerja keras, sumber dari senyuman di wajah mereka, hingga permata yang menyinari kehidupan mereka. Ya, permata, anak ibarat permata bagi para orang tua, sosok yang akan berkilau ketika mereka telah dewasa, yang juga menjadi sumber kebahagiaan terbesar orang tua karena merupakan hasil dari kerja keras mereka di fase awal ketika menjaga, merawat, dan menuntun anaknya saat mereka masih kecil. Film ini menghadirkan sebuah kehancuran di fase awal tadi, Hope/Wish (Sowon): if it was your kid, can you call it an accident?

Movie Review: The Judge (2014)


"Defend your honor."

Dibalik tugas sederhana yang ia punya untuk memuaskan penonton, sebuah film justru tidak punya kesederhanaan itu dalam cara dan elemen yang dapat ia gunakan dan percantik untuk mencapai tugasnya tersebut, dengan syarat utama mampu di kombinasi dan “masak” dengan tepat. Banyak, cerita misalnya, performa dari divisi akting juga, dua hal yang celakanya berhasil digunakan oleh film ini untuk mencuri atensi penonton dengan daya tarik dan pesona ketika ia dimulai. Masalahnya ada di proses “memasak”. The Judge, an overly long and (sometimes) compelling drama.

Review: Gone Girl (2014)


“You don't know what you've got 'til it's....”

“I think people are perverts,” begitu ucap David Fincher, yang juga ia sebut menjadi pondasi ketika ia berkarir. We're all perverts? Yeah, kita senang dengan hiburan yang bukan hanya membuat kita menangis ataupun tertawa, tapi kita juga ingin agar ada godaan dan rangsangan yang membuat hiburan itu semakin menarik. David Fincher merupakan salah satu jagoan dalam hal tersebut, uncompromising director yang selalu perfeksionis dalam mempermainkan penontonnya, komposisi yang ketat dan detail dengan tatanan yang mewah. Itu tidak hilang di Gone Girl, thriller lezat yang juga salah satu film terbaik tahun ini. 

Review: Dracula Untold (2014)


"Every bloodline has a beginning." 

Film yang merupakan gabungan dari dark fantasy, action, dan juga horor ini mungkin akan kurang mampu menghasilkan impresi positif pada calon penonton yang sudah kenyang mengkonsumsi film tipikal seperti ini, bahkan dari poster yang ia berikan, tapi dibalik itu ada ambisi dan beban besar pada film dengan budget besar ini. Dracula Untold dicanangkan menjadi pembuka dari rencana reboot Universal Monsters franchises yang katanya hendak mencoba menerapkan Avengers-style di dalamnya. Sayangnya ambisi yang menarik itu tidak berjalan lurus dengan hasil yang diberikan film ini. 

Movie Review: Annabelle (2014)


"I like your dolls."

Apakah anda sebelumnya memang tahu bahwa akan ada film dengan judul Annabelle yang rilis di bioskop? Atau justru anda tahu ketika sedang membeli tiket dan melihat poster bergambarkan boneka yang bisa dibilang menjadi salah satu andalan sutradara bernama James Wan? Aneh memang, meskipun menyandang status sebagai saudara, spin-off, ataupun prekuel dari The Conjuring, namun hype yang film ini hasilkan tidak begitu besar. Upaya setengah hati? Atau hanya memanfaatkan daya jual sang boneka yang memang masih besar itu? Annabelle, an undynamic horror with useless main weapon.

Review: Left Behind (2014)


"I know you all want answers, and believe me, so do I."

Apresiasi pada dunia film itu layak diberikan kepada para filmmaker yang membuat film dengan visi, misi, dan eksekusi yang serius. Mereka ingin agar apa yang ingin mereka sampaikan dapat ditangkap, dicerna, kemudian dinikmati oleh penonton dengan cara yang menyenangkan, yang sering kali mereka sebut sebagai sebuah kepuasan disamping keuntungan financial tentu saja. Film ini melakukan hal sebaliknya dari nilai-nilai positif tadi. So, please welcome, kandidat terkuat film terburuk di tahun 2014, Left behind. Action? Thriller? Sci-fi? No, it's a dumb comedy. 

Review: The Babadook (2014)


'I promise to protect you if you promise to protect me.'

Selalu sulit ya untuk menemukan film terbaru yang memang benar-benar memberikan sesuatu yang baru kepada penontonnya, baik dari segi cerita sampai penggunaan formula yang ia pakai ketika bercerita. Jangan heran kalau kelak kita akan semakin sering menemukan film-film remake serta film adaptasi ketimbang film dengan naskah orisinil. Tapi tidak salah bukan, asalkan mereka berhasil memberikan kita para penonton hiburan yang menyenangkan. Itu yang saya rasakan dari The Babadook, tidak ada yang baru, tampil dengan cara yang klasik, tapi sejak awal hingga akhir tidak pernah berhenti memberikan sensasi yang menarik. 

Review: This Is Where I Leave You (2014)


"It's hard to see people from your past when your present is so cataclysmically screwed up."

This is where we bond. This is where we love. This is where we share. This is where we connect. This is where we gossip. This is where we vent. This is where we accept. This is where we remember. This is where we grow up. This is where we trust. So, This Is Where I Leave You.

Review: The Rover (2014)


Fear the man with nothing left to lose.

Pasti terasa menyenangkan ya kalau film yang punya premis sederhana berhasil membuat penontonnya merasa tertarik dengan apa yang akan terjadi, kemudian menggunakan materi sederhana yang ia punya itu untuk mempermainkan penontonnya dan membuat mereka terus bertanya-tanya. Tapi bukankah segala sesuatu yang terasa berlebihan itu terkadang akan mudah untuk berakhir dengan tidak menyenangkan? Itu yang dialami oleh The Rover.

PnM Music Chart - 100414


PnM Music Library - 100414