Review: Love & Friendship (2016)


"Lady Susan Vernon will destroy every comfort of our life."

Sebelum jaman menjadi modern seperti sekarang ini bumi sebenarnya pernah dipenuhi dengan manusia-manusia yang berlomba-lomba untuk menjadi yang terhebat dengan cara yang bermartabat, meskipun sejak dahulu kompetisi telah diisi dengan manipulasi bersama dua sisi yang juga sama seperti sekarang, ada si baik dan ada si jahat. Manipulasi bukan sebuah aksi yang menyenangkan namun di tangan Whit Stillman itu ditampilkan dengan manis kedalam sebuah kisah kejahatan yang lucu, ceria, dan menyenangkan. Love & Friendship adalah romantic comedy yang, istimewa.

Review: The Nice Guys [2016]


"So you're telling me you made a porno where the plot is the point?"

Cukup dua alasan mengapa The Nice Guys tampak sangat menjanjikan. Pertama, kombinasi Ryan Gosling dan Russell Crowe? Yeah, sold. Kedua, sebuah buddy film dengan rasa neo-noir yang dibentuk oleh penulis Lethal Weapon? Yeah, sold. Dikenal dengan kemampuannya dalam membentuk komedi yang tajam dan cerdas, Shane Black kembali ke bangku sutradara dengan kombinasi andalannya: neo-noir, black comedy, dan detektif. From the director of Kiss Kiss Bang Bang and Iron Man 3, here comes The Nice Guys, a nice comedy.

Review: April and the Extraordinary World (2015)


Film animasi yang tidak hanya sekedar mencoba memutar kembali formula klasik dan memilih bermain aman sulit untuk ditemukan. Bukankah lebih menyenangkan ketika kita dibawa masuk kedalam dunia penuh karakter game yang pernah kita mainkan, atau masuk kedalam pikiran seorang gadis muda untuk melihat emosinya bekerja? Ya, ambisi seperti itu yang dimiliki oleh film animasi asal Perancis ini, walaupun niat utamanya menggambarkan usaha untuk menghindarkan dunia dari kehancuran ia ternyata punya niat yang jauh lebih besar ketimbang menampilkan niat tadi kedalam bentuk drama yang biasa. Sebuah animasi berisikan adventure, komedi, action, fantasy, hingga thriller dalam satu kesatuan, April and the Extraordinary World (Avril et le Monde truqué) adalah sebuah animasi yang tidak biasa. An oddball steampunk animation.

Review: X-Men: Apocalypse [2016]


"The world needs the X-Men."

Ketika dua tim superhero lain masih bermain-main dengan mediocrity dan elegant, X-Men terus tampil stabil dengan caranya sendiri tanpa disibukkan dengan dua hal tadi. Meskipun tidak selalu sukses untuk bergerak maju sangat jauh namun X-Men film series (selain Deadpool) selalu lebih mampu menjembatani gelap dan terang dari superhero, ia serius tanpa terkesan gelap yang berlebihan, ia playful namun tidak childish dan menggerus sisi super dari karakter. First Class hadir sebagai upaya restart, Days of Future Past melanjutkan proses, dan X-Men: Apocalypse berhasil meneruskan misi tersebut. It’s another style, substance, and sensation from X-Men. Wake your ass up cause it's time to go beast mode!

Review: Mother's Day (2016)


"We're not who the world thinks we are."

Ia memang merupakan sosok di balik salah satu film romance paling populer sepanjang masa, Pretty Woman, namun tiga film terakhir dari Garry Marshall bukan sebuah prestasi dengan pencapaian yang oke. Yang menarik adalah dua film terakhirnya selalu mengambil tema hari special, tahun 2010 Valentine's Day dan tahun 2011 New Year's Eve, keduanya merupakan film yang hambar untuk mengisi dua hari special tadi. Lima tahun istirahat kali ini Garry Marshall kembali dengan hari special lainnya, Mother's Day, film yang seolah meneruskan baton dari dua film Garry sebelumnya tadi.

Movie Review: My Stupid Boss (2016)


"He is quite the troublemaker."

Melakukan adaptasi dari sebuah sumber bahan yang sudah pernah eksis sebenarnya tidak pernah bersifat mengikat, beberapa modifikasi bukanlah hal yang tabu untuk dilakukan jika memang niat utamanya adalah untuk dapat menggambarkan materi tadi menjadi presentasi visual yang menghibur tanpa kehadiran minus dari sumber bahan tadi di dalamnya. Buku My Stupid Boss merupakan kumpulan curahan hati Chaos@work yang menghibur meskipun bukan sajian komedi yang luar biasa lucu, dan dengan menggunakan style serta konsep “bersakit-sakit di gue, bersenang-senang di lo” versi layar lebar My Stupid Boss juga berakhir di level yang serupa dengan sumbernya tadi. Aduh sayang.

Review: The Angry Birds Movie [2016]


"Time to get angry!"

Cara bermain yang ia tawarkan tidak begitu spesial namun dengan gameplay yang fun, lucu, dan adiktif, Angry Birds sukses menjadi sebuah fenomena tingkat global di tahun 2010, menjadi sahabat dari miliaran pengguna smartphone yang kemudian membantunya meraih predikat sebagai one of the most mainstream games. Tujuh tahun berlalu sejak kemunculan pertamanya Rovio Entertainment mencoba untuk mengangkut konsep dasar yang sederhana tadi kedalam bentuk film animasi yang diberi judul The Angry Birds Movie, sebuah usaha minimalis yang berakhir manis. It's like bird version of Minions.

Movie Review: Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016)


“Senyummu, dinding di antara aku dan ketidakwarasan.”

Tidak mudah untuk menemukan film Indonesia yang terasa adiktif, film yang mampu membuat penontonnya tidak hanya sekedar tersenyum puas bersama rasa gembira ketika ia telah berakhir namun juga meninggalkan mereka dengan perasaan ingin untuk mengulang kembali petualangan yang baru saja mereka saksikan. Film ini berhasil melakukan hal tersebut. Rekonsiliasi isi hati penuh dengan gesekan rasa benci tapi rindu yang menggoda, gejolak cinta remaja yang kini telah dewasa dibalut dengan sense of nostalgia, situasi now or never dalam petualangan sederhana namun rumit di Yogyakarta, mari sambut kembali mereka, Rangga dan Cinta. Ada Apa dengan Cinta? 2: when memory packaged nicely. Karena aku ingin kamu, itu saja.

Review: Neighbors 2: Sorority Rising [2016]


“They’re using their sexuality as a weapon.”

Ketika sebuah studio mengumumkan produksi sekuel dari sebuah film akan muncul pertanyaan dengan jenis yang begitu familiar, seperti mengapa, untuk apa, bahkan fungsinya apa? Maksud dan tujuan sekuel beragam misalnya untuk membuat lebih banyak lagi uang, tapi ada pula niat yang tidak semurah itu seperti ingin mencoba meneruskan cerita, menjawab pertanyaan yang belum terjawab, hingga membuat kemasan yang lebih baik dengan berusaha memperbaiki kelemahan di film terdahulunya. Dua tahun lalu komedi berjudul Neighbors berhasil meraih box office 15 kali lipat dari budget yang ia punya, tapi menariknya kehadiran Neighbors 2: Sorority Rising (Bad Neighbours 2) ternyata tidak semurah sekedar untuk mencoba mengulangi pencapaian tersebut.

Fresh Fifteen: April


15. Melly Goeslaw & Marthino Lio - Ratusan Purnama (Ada Apa Dengan Cinta 2 OST)

Sebuah lagu berdurasi empat menit dan tiga detik yang dengan sangat baik mewakili kisah asmara antara Rangga dan Cinta. Dari lirik di baris pertama hingga baris terakhir sulit untuk tidak ikut membayangkan Rangga dan Cinta, sebuah pencapaian yang sangat baik dilakukan oleh Ratusan Purnama (Seriously? Purnama?).