Showing posts with label 2015. Show all posts
Showing posts with label 2015. Show all posts

Movie Review: Alice in Earnestland (2015)


Cinta memiliki beragam definisi, yang paling sederhana adalah bahwa cinta merupakan sebuah rasa yang menyatukan dua insan manusia dan kemudian mereka gunakan untuk hidup bahagia bersama. Namun terdapat kekuatan magis yang dimiliki oleh cinta, hal yang akan membuat orang rela berkorban untuk dapat membuat sosok yang ia sayangi, kasihi, dan cintai merasakan bahagia, dan ketika itu tercapai dia juga akan merasa bahagia. How far love can go, how deep love can go, itu tadi hal yang digunakan oleh film ini untuk bercerita tentang cinta dengan cara yang tidak biasa. Alice In Earnestland (Sungsilhan Naraui Aellisu): a crazy love story.

Movie Review: The Shameless [2015]


Batin dan emosi bukan bagian dari sains yang dapat diselesaikan semudah dua tambah dua sama dengan empat. Ya, menyelesaikan masalah seperti contoh tadi tentu mudah tapi tidak ketika berurusan dengan batin dan emosi. Kekacauan batin merupakan sesuatu yang berbahaya, membuat kamu bimbang atau ragu, merasa cemas dan waspada, menjadi sosok yang rentan hingga berubah dari sosok yang ramah menjadi pribadi yang buas dan berbahaya. Hal tersebut yang coba ditampilkan oleh film ini, The Shameless (Muroehan), sebuah crime drama rasa noir yang memiliki keseimbangan yang manis.

Movie Review: Coin Locker Girl (2015)


Kekuatan yang dimiliki oleh cinta memang merupakan sebuah misteri, ia tidak hanya mampu membuat hal buruk menjadi baik namun cinta juga memiliki kemampuan untuk mengubah hal yang baik menjadi buruk, bahkan menjadi super buruk. Bagaimana pengaruh besar cinta dan kasih sayang dalam kehidupan manusia coba diceritakan oleh film ini dengan cara yang tersirat, berlandaskan kisah tentang keluarga yang kemudian masuk ke dalam bencana dalam perpaduan drama bersama unsur crime yang juga tidak malu tampil liar dan brutal. Coin Locker Girl (Chainataun): when love wake blind criminals.

Review: The Lobster (2015)


"How much do you love her, on a scale of 1 to 15?"

Tentu saja kamu akan menemukan berbagai jawaban yang beragam ketika menanyakan apa arti dari cinta pada setiap orang yang kamu temui. Hal tersebut lahir dari konsep terhadap cinta yang tidak sama pada setiap manusia, ada mereka yang percaya menikah itu karena sudah saling mencintai, ada mereka yang percaya saling mencintai itu karena sudah menikah, dan lain sebagainya. Konsep tentang cinta itu yang coba digambarkan oleh The Lobster dengan menggunakan sebuah visi yang aneh bahkan mungkin gila: bagaimana jika suatu saat nanti orang dewasa diwajibkan tidak melajang, harus menemukan pasangan mereka dalam kurun waktu 45 hari, bagi mereka yang gagal dan masih melajang akan berubah menjadi binatang. Sounds crazy? Yeah, it’s a crazy play about life and love.

Review: April and the Extraordinary World (2015)


Film animasi yang tidak hanya sekedar mencoba memutar kembali formula klasik dan memilih bermain aman sulit untuk ditemukan. Bukankah lebih menyenangkan ketika kita dibawa masuk kedalam dunia penuh karakter game yang pernah kita mainkan, atau masuk kedalam pikiran seorang gadis muda untuk melihat emosinya bekerja? Ya, ambisi seperti itu yang dimiliki oleh film animasi asal Perancis ini, walaupun niat utamanya menggambarkan usaha untuk menghindarkan dunia dari kehancuran ia ternyata punya niat yang jauh lebih besar ketimbang menampilkan niat tadi kedalam bentuk drama yang biasa. Sebuah animasi berisikan adventure, komedi, action, fantasy, hingga thriller dalam satu kesatuan, April and the Extraordinary World (Avril et le Monde truqué) adalah sebuah animasi yang tidak biasa. An oddball steampunk animation.

Review: Our Little Sister [2015]


Our Little Sister banyak mengingatkan saya pada Another Year, sebuah observasi dengan nada lembut terhadap karakter dalam konsep menyaksikan kehidupan sehari-hari yang sepintas tampak sepele namun menghasilkan berbagai isu tentang duka dan suka kehidupan yang dikemas dengan begitu menawan. Seperti itulah film ini, sebuah “petualangan” yang mungkin akan Studio Ghibli hasilkan jika mereka membuat film live-action, seperti sebuah pagelaran lukisan yang berisikan berbagai lukisan tentang hidup yang tidak sekedar memanjakan mata dan pikiran kamu saja namun juga menyentuh dan mempermainkan hati serta emosi. Hirokazu Koreeda best movie since Still Walking, Our Little Sister is an art from an artist, an exquisite drama.

Review: A Bigger Splash [2015]


"We're all obscene. Everyone's obscene. That's the whole point."

Konsep koleksi, seleksi, dan resepsi dalam hubungan asmara mungkin memang sulit untuk diterima oleh banyak orang tapi sesungguhnya itu merupakan sesuatu yang baik. Ya, selalu akan ada rumput tetangga yang lebih “hijau” dari rumput milikmu, dan tugas kamu adalah tetap teguh untuk yakin bahwa rumput yang kamu punya adalah yang terbaik untukmu. Dasar dari sistem rumput yang lebih hijau tadi digunakan oleh A Bigger Splash, di bawah kendali sutradara I Am Love (io sono l'amore) menggambarkan persaingan cinta yang dingin dan hangat, lucu dan sensual. Lord Voldemort tampil rock 'n' roll di sini.

Review: The Invitation (2016)


"Don't tell me that this is normal!"

Sebuah thriller yang mengandalkan misteri dapat dikatakan sukses jika ia tidak hanya sekedar mampu mengikat atensi penonton saja namun juga merangsang penonton untuk ikut mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. The Invitation sederhana, berisikan karakter yang saling berhadapan satu sama lain dan mulai menyampaikan masalah dan emosi, namun dengan menggunakan rasa Rosemary Baby sukses menjadi kombinasi thiller, misteri, dan horror yang terasa manis, sebuah latar belakang misterius yang kemudian mengundang, menantang, dan merangsang penonton untuk menyelidiki pertanyaan utama yang ia berikan: “apa yang sebenarnya terjadi?” Something doesn't feel safe here.

Review: Remember (2015)


"You must find him. You must kill him."

Apakah sakit hati perlu dibalaskan? Ada yang mengatakan bahwa balas dendam terbaik adalah menunjukkan pada orang yang telah menyakitimu bahwa perbuatannya tidak meninggalkan luka yang bersifat merusak. Tapi tidak semua orang punya konsep yang “dewasa” dan “lembut” seperti itu, ada yang merasa bahwa luka harus dibalas dengan luka, darah harus dibalas dengan darah. Remember mencoba menggunakan pertanyaan tadi untuk menyajikan sebuah “drama” yang tidak biasa, meminjam elemen thriller kontemporer, meminjam unsur Memento, diisi dengan isu Holocaust untuk menjadi sebuah aksi mengamati manusia yang intens dan lembut secara bersamaan.

Review: Rams [2015]


Jika kamu mendengar kalimat berikut mungkin akan terkesan sedikit aneh, unik, bahkan beberapa akan menilainya konyol, tapi nyata adanya bahwa selalu ada hal positif dibalik setiap masalah yang semua orang hadapi. Bagaimana caranya terdapat hal positif dari masalah yang pada dasarnya merupakan hal negatif? Rams (Hrútar) yang menjadi wakil negara Islandia di kategori Best Foreign Language Film pada 88th Academy Awards yang lalu ini mencoba menampilkan kondisi tersebut, ada hal positif dibalik setiap masalah, menggunakan dua pria tua dengan masalah berumur empat abad ditemani domba-domba kesayangan mereka.

Review: The Survivalist [2015]


"How long have you been here?"

Pada awalnya saya mengira berdasarkan judulnya yang unik The Survivalist merupakan sajian bertahan hidup dari sekelompok orang dari bahaya yang datang mengancam dari luar. Zombie? Iya, dalam "wujud" manusia. Dengan tampilan minimalis dan lebih menitikberatkan keterlibatan penonton pada paranoia yang dialami oleh karakter, film yang disebut sebagai “Mad Max in the countryside” ini justru berhasil menjadi sebuah studi karakter tentang manusia yang tidak biasa, ia memberi penonton keheningan, ia memberi penonton kejutan yang menyegarkan, dan ketika dua hal itu bersatu tercipta sebuah thriller dengan permainan atmosfer cerita yang manis.

Review: The Witch (2015)


"Wouldst thou like to live deliciously?"

Bukan berarti apa yang mereka lakukan merupakan sesuatu yang salah, bahkan dapat dikatakan itu merupakan tugas mereka yang paling fundamental, tapi mayoritas film horror sekarang ini seperti hanya mengusung misi untuk menjadi film yang menggoda lalu kemudian menakut-nakuti penontonnya. Terdapat satu hal lain yang seharusnya wajib dilakukan oleh film-film horror, ia harus mampu “mengganggu” penontonnya, baik itu ketika ia hadir di layar maupun ketika ia telah berpisah dengan penontonnya. Debut dari sutradara remake Nosferatu ini berhasil melakukan hal tersebut. Not only an extraordinary exorcism, The Witch is a tense and thought-provoking horror who could make your blood run cold and satan cry.

Review: The Program [2015]


"Attack without mercy, keep your head down and don't look back."

Dari kesuksesan mengalahkan kanker ganas hingga menjadi juara dunia balap sepeda dengan pencapaian tujuh gelar bergengsi Tour de France secara berturut-turut, sulit untuk tidak mengagumi sosok bernama Lance Armstrong, ikon besar di dunia balap sepeda yang sama seperti Michael Phelps di olahraga renang prestasi yang ia capai begitu mudah meninggalkan impresi “too good to be true” bagi penonton dan mulai mempertanyakan bakat miliknya. The Program mencoba menggambarkan sosok yang berhasil mengubah rasa kagum menjadi shock besar di tahun 2012 yang lalu ini, saint to sinner, sebuah "kecurangan" besar dalam sejarah olahraga.

Review: The Revenant [2015]


"I ain't afraid to die anymore. I'd done it already."

Setelah mencuri atensi sebagai Arnie Grape, kemudian menjadi Romeo, menjadi Jack yang rela mati tenggelam demi Rose, menjadi pilot, menjadi smuggler, menjadi investigator, berpura-pura menjadi penjahat, berpetualang dalam mimpi, hingga menjadi stockbroker Wall Street, akhirnya, Leonardo DiCaprio, dengan meraung dan bergulat bersama beruang kini berada di posisi di mana banyak orang mengatakan merupakan titik terdekatnya dengan piala Oscars yang belum pernah ia genggam. The Revenant, punya visual cantik, punya kinerja penuh komitmen dari Leonardo DiCaprio, 12 nominasi Oscars, Alejandro González Iñárritu's best movie since Birdman.

Review: The Dressmaker [2015]


"I'm back, you bastards."

The Dressmaker seperti sebuah pizza dengan topping yang beraneka ragam. Dari judulnya hal pertama yang terlintas di pikiran kamu mungkin adalah tentang fashion yang memang menjadi pusat utama cerita namun materi itu tidak sendirian, kamu akan menemukan komedi dengan nada hitam, sebuah misteri tentang pembunuhan, hingga kisah asmara yang sensual. Tapi menariknya film yang juga mengusung kisah balas dendam ini walaupun bermain dengan ledakan tetap terasa hangat, seorang wanita yang menggunakan pendirian kerasnya ingin membantu orang-orang di sekitarnya untuk berubah menjadi lebih baik. Ini seperti Chocolat yang menikah dengan fashion dan menjadi liar.

Review: Visions [2015]


Sejak tahun 2009 lalu Blumhouse Productions menerapkan konsep yang “gila” sebagai sebuah production house, ciptakan film sebanyak mungkin dengan konsep murah dan generik seolah nothing to lose dengan hasil yang akan mereka peroleh. Telah memproduksi 42 buah film dan berhasil menyulap budget menjadi berkali-kali lipat dengan pencapaian tertinggi Paranormal Activity, sistem daur ulang yang Blumhouse Productions terapkan kembali coba dilakukan oleh Visions, horror yang murah dan generik.

The 5th Annual PnM Awards Nominations


So, this is it, bagian pertama penutup awards season yang konsisten terasa mengasyikkan dan membingungkan secara bersamaan. Banyak film menarik dan mengagumkan di tahun 2015 yang lalu, itu fakta yang pertama, namun fakta yang hadir setelah itu adalah kesulitan bagi penikmat film seperti kami yang setiap tahun mencoba menyampaikan daftar terbaik dari berbagai kategori yang kami temui selama setahun. Bukan kesulitan menemukan kandidat terbaik yang kami peroleh namun “kesulitan” memilih siapa yang terbaik dari yang terbaik. So, who's next?

PnM Awards 2016 Early List: Director & Acting Update (Final)


Edisi penutup dari rangkaian PnM Awards 2016 Early List ini merupakan update dari edisi pembuka, sutradara terbaik serta aktor dan aktris terbaik di kategori pemeran utama dan pemeran pendukung. Spotlight memimpin dengan enam kandidat, sesuatu yang sebenarnya tidak mengejutkan. Michael Fassbender punya peluang di dua buah film namun kekasihnya Alicia Vikander punya tiga. Calon nominee tertua berusia 82 tahun dan yang termuda dipegang salah satu performer paling mengesankan tahun lalu: Jacob Tremblay, sementara performer terbaik edisi sebelumnya, Jessica Chastain, punya peluang lewat satu film. Suffragette, Stations of the Cross, Sicario, dan Sherlock masing-masing punya dua wakil di divisi akting. Dan kami dengan berat hati mengeliminasi beruang di The Revenant, hanya karena, ia beruang.


Riringina’s 20 Favorite Movies of 2015



Mungkin akan terkesan aneh namun sebagai pembuka saya mengucapkan terima kasih kepada semua pengunjung rorypnm di tahun 2015 yang lalu. Well, tahun 2015 merupakan tahun yang berat bagi rorypnm, grafik semangat menulis selalu naik dan turun berkat berbagai masalah yang menghampiri rorypnm, namun berkat atensi dari kamu semua pula mereka tidak pernah berada di titik nol. Namun hal serupa tidak terjadi di film yang rilis tahun 2015 yang lalu. Mereka tidak memberikan grafik naik dan turun, mereka seperti sekumpulan kue nikmat yang seolah memaksa kamu untuk  datang mencicipi mereka, kalau tidak, well, kamu akan menyesal!

PnM Awards 2016 Early List: Animated, Editing, Screenplay, & Visual Effect


Pada edisi keempat early list ini kami akan menghadirkan daftar calon terbaik dari dua elemen penting di luar big six dari sebuah film: editing dan screenplay, lalu film animasi, dan yang terakhir teknologi yang kini seolah telah menjadi sahabat yang begitu akrab dalam produksi film, visual effect. Di bagian film animasi terdapat 13 buah film yang berpeluang menjadi runner-up, sementara di sektor efek visual meskipun didominasi film-film blockbuster kami punya impresi yang kuat terhadap film yang lebih kecil skalanya seperti film yang menggunakan robot hingga beruang. Sementara terdapat konsep sangat sederhana dengan menggunakan editing dan screenplay, yaitu film yang memiliki wakil di dua kategori tadi tentu sudah selangkah di depan untuk menjadi yang terbaik.