Showing posts with label 2021. Show all posts
Showing posts with label 2021. Show all posts

Movie Review: Pleasure (2021)

"And when you've made your mind up, you can do anything."

Mimpi memang indah namun untuk membuat itu menjadi kenyataan tidak selalu mudah. Realita tak seindah ekspektasi, tidak semua yang diharapkan bisa berjalan sukses seperti yang kamu inginkan, apalagi jika sejak awal kamu telah merasa yakin dapat meraih mimpi itu dengan cara yang mudah. Rasa percaya diri memang penting namun itu saja tidak cukup ketika kamu terjun ke lapangan dan berhadapan dengan rintangan yang sesungguhnya. Film ini bercerita tentang hal tersebut, gadis muda yang merasa yakin bahwa ia punya kemampuan yang mumpuni untuk meraih sukses namun pada akhirnya bertemu fakta bahwa apa yang ia impikan tidak seindah yang ia bayangkan. ‘Pleasure’ : about the cruelty and dangers of dreaming.


Movie Review: Red Rocket (2021)

“Life could change on a dime.”

Tebal muka mungkin wajib dimiliki oleh para bintang porno, karena dengan menjadi thick-skinned otomatis mereka akan menjadi tidak peka terhadap kritik atau hinaan sehingga tidak merasa terluka. Karena pekerjaan yang mereka geluti memang pada dasarnya memiliki citra negatif, melakukan perbuatan yang masuk dalam kategori dosa dengan tujuan utama untuk memenuhi fantasi dan hasrat seksual orang-orang yang kemudian “membeli” produk mereka tersebut. Hal terakhir tadi mungkin dapat memicu perdebatan lanjutan, lingkaran bisnis yang berisikan produsen, barang jadi, dan konsumen meski di sisi lain tentu masih banyak pihak yang menolak menjadi bintang porno adalah sebuah pekerjaan. ‘Red Rocket’: the American Dream with sex and naivety.


Movie Review: Official Competition (2021)

“We're going to make a f**king great film.”

Tahukah kamu bahwa scene paling populer di ‘Basic Instinct’ ternyata direkam tanpa knowledge dari sang Aktris, Sharon Stone, yang merasa ditipu oleh Paul Verhoeven, hal yang kemudian dibantah oleh sang Sutradara. Aktor berkelahi dengan Sutradara, atau dengan sesama Aktor, atau Sutradara yang justru bersitegang dengan para crew memang bukan hal baru pada proses produksi sebuah film, karena film sendiri pada dasarnya merupakan sebuah kumpulan ide yang lantas berkombinasi setelah saling mencocokkan satu sama lain. Itu mengapa dibutuhkan tahap persiapan yang sangat matang baik dari sisi teknis hingga tentu saja para Aktor yang akan menjalani proses rehearsal terlebih dahulu. Apa jadinya jika proses development sebuah film sudah dilanda banyak masalah? ‘Official Competition (Competencia oficial)’: a clever look at the vanity in the film business.


TV Series Review: Our Beloved Summer - Part 4 (Felina)

"Couples who fight often have a higher chance of dating again."

Sepasang mantan kekasih berjanji untuk melupakan kisah cinta mereka dan tidak bertemu lagi, tapi ternyata takdir berkehendak lain. Video dokumentasi kehidupan mereka di masa sekolah, tentang interaksi antara siswa peringkat satu dari atas dan siswa peringkat satu dari bawah mendadak viral dan kini disukai banyak orang. Hal tersebut membuat sahabat mereka, yang kini berprofesi sebagai program director kemudian meminta keduanya untuk membuat ulang dokumenter yang telah berusia sepuluh tahun tersebut, dan memaksa mantan kekasih itu membuka kembali lembar memori masa lalu mereka yang ternyata masih berdenyut dengan perasaan yang rumit.


Movie Review: Licorice Pizza (2021)

“I'm not gonna forget you. Just like you're not gonna forget me.”

Ketika berbicara tentang cinta sebenarnya banyak orang yang bingung dan juga ragu pada cinta macam apa yang mereka mau, tidak heran jika kemudian muncul jalan penuh kerikil tajam dalam proses pencarian itu. Seperti karakter utama wanita di film ini, ketika ditanya apakah dirinya punya pacar jawabannya adalah "yes and no”, meski ia sadar bahwa ada pria yang sedang menyukai dirinya. Ya, rasa cemas dalam menentukan arah dan tujuan hidup memang menjadi bagian tak terlepaskan dari fase quarter-life crisis, masa di mana insecurity, ragu, dan kecewa kerap singgah di dalam berbagai hal di hidup manusia, dari karir, keuangan, dan tentu saja cinta. Tapi apakah cinta memang serumit itu? Licorice Pizza’: fantabulous!


Movie Review: The Black Phone (2021)

“Sometimes my dreams are right.”

Apakah hantu harus selalu jadi sosok yang misterius di dalam sebuah film? Yang sepanjang total durasi seperti bermain petak dan umpet dengan karakter manusia, sembunyi dan sesekali sekelibat terlihat, lalu tiba-tiba muncul. Umumnya memang demikian, tapi sebuah film horror yang bagus biasanya tidak murni bertumpu pada teknik tersebut, mereka juga akan berusaha membangun atmosfir mencekam dan mencoba membuat penonton bermain dengan paranoia menggunakan cerita. Hadir misteri utama, mengajakmu terlibat di dalam sebuah penelusuran yang kemudian sesekali menggedor jantungmu, film ini punya premis yang tergolong sederhana tapi variatif dalam menebar terror. ‘The Black Phone’: an effective horror with infectious alertness.


TV Series Review: WandaVision - Part 3 (Felina)


"You are my sadness and my hope. But mostly, you're my love."

Setelah pertempuran di Avengers: Endgame, dua superhero The Avengers mencoba melanjutkan kehidupan mereka sebagai manusia biasa, menyembunyikan kekuatan super mereka dari para tetangga di lingkungan baru yang menawarkan kehidupan pinggir kota yang indah. Namun ketika mulai menikmati hidup sebagai orang normal sepasang kekasih tersebut mulai merasa curiga dengan segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup mereka yang mulai dipenuhi dengan berbagai hal ganjil dan aneh.


Movie Review: Paris, 13th District (2021)

“You're in love. I'm not. This can’t go on.”

Cinta kadang bekerja di luar nalar dan logika, misterius dan membuatmu merasakan keindahannya lewat sebuah proses yang tidak kamu pernah duga. Memang ada yang jalannya lurus dari awal, tapi tidak sedikit pula yang bertemu jalan bergelombang, atau bahkan mengambil jalan memutar ketika sadar bahwa jalan yang sedang dirinya tempuh akan membawanya ke destinasi akhir yang tidak sesuai dengan harapannya. Apalagi di era modern seperti sekarang ini, era di mana komitmen kehilangan nilai dan kalah dari friends with benefits yang semakin populer karena tampak menarik dan menyenangkan. They have fun, but they're not a couple. Are friends with benefits a good idea? ‘Paris, 13th District’: a sneaky rom-com about millennial love.


Movie Review: Nitram (2021)

"Just because I don't cry doesn't mean I'm not hurting."

Tentu ada alasan mengapa tunagrahita atau individu yang memiliki keterbelakangan mental dikategorikan sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), karena fungsi kondisi intelektualnya yang terganggu menjadi hambatan untuk memproses hal-hal normal, bukan hanya dari segi fisik saja tapi juga secara emosional, mental, sosial, serta potensi kecerdasan. ABK yang tidak menerima “pelayanan” terfokus sejak kecil cenderung akan mengalami kesulitan dalam adaptasi perilaku yang muncul di masa perkembangannya. Diklasifikasikan ke dalam tiga kelas yakni ringan, sedang, dan berat, kemampuan intelektual umum dan adaptasi sosial yang di berada bawah rata-rata bisa menjadi boomerang yang berbahaya jika tidak diberikan pengawasan khusus. ‘Nitram’: being independent doesn't mean being alone.


TV Series Review: Hospital Playlist - Season 2 - Part 8 (Felina)


"You shine like the sun, though that world cruelly stands in your way."

Bertemu secara tidak sengaja, lima orang anak muda memutuskan menjadi Dokter sebagai pilihan hidup mereka, telah bersama sejak masih di bangku kuliah lima sahabat yang gemar bermain band bersama itu kini bekerja di Rumah Sakit yang sama. Bersama dengan Dokter lainnya serta para perawat, kehidupan mereka sehari-hari selalu diwarnai perjuangan menyelamatkan para pasien, dengan nyawa sebagai taruhannya di mana hidup dan mati seolah duduk berdampingan. Namun tentu saja ada pula cinta di dalamnya. 

TV Series Review: Our Beloved Summer - Part 3

“You can't control how you feel.”

Sepasang mantan kekasih berjanji untuk melupakan kisah cinta mereka dan tidak bertemu lagi, tapi ternyata takdir berkehendak lain. Video dokumentasi kehidupan mereka di masa sekolah, tentang interaksi antara siswa peringkat satu dari atas dan siswa peringkat satu dari bawah mendadak viral dan kini disukai banyak orang. Hal tersebut membuat sahabat mereka, yang kini berprofesi sebagai program director kemudian meminta keduanya untuk membuat ulang dokumenter yang telah berusia sepuluh tahun tersebut, dan memaksa mantan kekasih itu membuka kembali lembar memori masa lalu mereka yang ternyata masih berdenyut dengan perasaan yang rumit.


94th Academy Awards Prediction: and the Oscar goes to...

Oscars memang telah kehilangan penonton dalam jumlah besar tiap tahunnya, tapi tampaknya tetap saja butuh waktu yang lama untuk bisa melucuti statusnya sebagai penghargaan paling bergengsi dalam industri perfilman di seluruh dunia. Beberapa hal dapat diasumsikan sebagai penyebab berkurangnya minat penonton, yang secara data dapat ditunjukkan dari jumlah penonton di USA sana, tahun 2011 masih ada di angka 37.919 juta, sedang tahun lalu hanya 10.4 juta! Salah satu dari mereka adalah bagaimana kini Oscars mulai terasa monoton dan minim kejutan. Mengapa itu bisa terjadi? Karena Oscars memposisikan diri sebagai puncak dari rangkaian gelaran berbagai penghargaan film, celakanya justru membuatnya jadi kehilangan sensasi, karena pemenang kini semakin mudah untuk diprediksi.


TV Series Review: Our Beloved Summer - Part 2


"Why would we break up?"

Sepasang mantan kekasih berjanji untuk melupakan kisah cinta mereka dan tidak bertemu lagi, tapi ternyata takdir berkehendak lain. Video dokumentasi kehidupan mereka di masa sekolah, tentang interaksi antara siswa peringkat satu dari atas dan siswa peringkat satu dari bawah mendadak viral dan kini disukai banyak orang. Hal tersebut membuat sahabat mereka, yang kini berprofesi sebagai program director kemudian meminta keduanya untuk membuat ulang dokumenter yang telah berusia sepuluh tahun tersebut, dan memaksa mantan kekasih itu membuka kembali lembar memori masa lalu mereka yang ternyata masih berdenyut dengan perasaan yang rumit.


Movie Review: The Fallout (2021)

“You know, fear makes people act crazy.”

Stres tidak terpisahkan dari kehidupan setiap manusia namun kemampuan dalam menanganinya jelas berbeda-beda. Hal tersebut karena stressor yang harus dihadapi oleh setiap orang berbeda, dapat berasal dari lingkungan sosial, kondisi fisik, hingga perasaan, imajinasi dan psikologis. Jelas trauma yang membekas di dalam diri orang yang jatuh dari sepeda akan berbeda dengan seseorang yang kesulitan untuk move on dari peristiwa penembakan massal. Sulit untuk menentukan tolok ukur di mana garis finish yang menandakan seseorang telah berhasil move on dari trauma yang menghantuinya, kondisi yang digunakan oleh film ini untuk menjadi penggambaran terkait tantangan yang masih harus dihadapi oleh para korban selamat dari sebuah peristiwa mengerikan. ‘The Fallout’: let's sound the alarm louder.


Movie Review: The Worst Person in the World (2021)

“Yes, I do love you. And I don't love you.”

Tinggal swipe di Tinder sebenarnya seseorang sudah bisa satu langkah lebih dekat dengan sosok kekasih idamannya, namun hasil akhirnya tentu bukan jaminan. Cinta memang bisa datang dengan cara yang tidak biasa, dan terkadang kamu hanya butuh memberikan akses agar cinta itu dapat hadir dan memperkenalkan diri kepadamu. Tapi bukankah hidup merupakan sebuah proses pencarian yang secara konstan membuatmu menginginkan lebih? Mengeksplorasi semua opsi? Kamu ragu apakah dia sosok yang tepat, kamu masih ingin menikmati hidup bebas, kamu tidak ingin terikat dengan komitmen terlalu dini. Bahkan ada yang bertahan meskipun sadar berada di situasi “rasa yang tepat di waktu yang salah.” Pertanyaannya: apakah itu salah? ‘The Worst Person in the World’: a romance about maturing process.


Movie Review: Parallel Mothers (2021)

"I don't think she's my daughter."

Segala sesuatu yang parallel itu pasti tidak berpotongan di sembarang titik satu sama lain. Dua garis paralel misalnya, mereka sejajar dan lurus sebidang, begitupula dengan kurva paralel yang tidak saling bersentuhan dan memiliki jarak minimum yang tetap. Konsep tersebut digunakan menjadi basis di film terbarunya ini di mana ia masih bermain dengan beberapa isu favoritnya, yakni wanita, kali ini motherhood and female solidarity, namun bukan film Pedro Almodóvar namanya jika ia tampil "sopan", kembali sebuah melodrama tapi juga kembali berisikan empat subjects kesukaannya: desire, passion, family, and identity film ini menarikmu, mengikatmu, dan membuatmu berteman dengan ketegangan. ‘Parallel Mothers’: search for love with mommy issues.  


Movie Review: Drive My Car (2021)

“My life is lost, there's no turning back.”

Pada dasarnya tiap manusia memiliki “blind spots” di dalam perjalanan hidupnya, area yang tidak mampu mereka jamah dan kerap kali justru dapat terlihat ketika orang tersebut kehilangan sesuatu yang berharga, sesuatu yang selama ini tinggal di area blind spots tersebut. Missed opportunities itu lantas melahirkan penyesalan, dan telah menjadi tugasnya penyesalan hadir di bagian akhir, contohnya ketika hal atau sesuatu yang berharga tidak bisa terulang dan kembali. Di sini karakter utama dan karakter pendukung kehilangan orang yang mereka cintai, dan mencoba melakukan satu hal yang tidak mudah, yakni melepaskan. ‘Drive My Car’: an emotional core therapy.


Movie Review: A Hero (2021)

"You know how to fool people."

Kematian maupun kecelakaan yang menelan korban jiwa pada dasarnya memiliki beberapa opsi untuk diselesaikan, salah satunya adalah dengan cara kekeluargaan antara pihak pelaku dan pihak korban. Namun di Iran bentuk kompensasi tersebut dikenal dengan sebutan Diyyeh (blood money) dan masuk ke dalam sistem peradilan mereka, memiliki pembagian kelas kasus di mana salah satunya adalah dalam kasus yang disengaja pelaku harus tetap berada di penjara sampai uang kompensasi dibayar. Berawal dari sana film ini mencoba bercerita tentang dilema moral yang terasa lebih rumit meskipun tampak sederhana, yakni permainan etika lewat observasi terhadap kelemahan manusiawi. A Hero’: an alarm about human ethics, morals, and weakness.


TV Series Review: Our Beloved Summer - Part 1


"She makes me love her, but then..."

Sepasang mantan kekasih berjanji untuk melupakan kisah cinta mereka dan tidak bertemu lagi, tapi ternyata takdir berkehendak lain. Video dokumentasi kehidupan mereka di masa sekolah, tentang interaksi antara siswa peringkat satu dari atas dan siswa peringkat satu dari bawah mendadak viral dan kini disukai banyak orang. Hal tersebut membuat sahabat mereka, yang kini berprofesi sebagai program director kemudian meminta keduanya untuk membuat ulang dokumenter yang telah berusia sepuluh tahun tersebut, dan memaksa mantan kekasih itu membuka kembali lembar memori masa lalu mereka yang ternyata masih berdenyut dengan perasaan yang rumit.