14 April 2014

[Special Feature] Album Review: Girls' Generation - Mr.Mr.


Banyak kalimat yang mungkin intinya berbunyi seperti ini, “cobalah untuk melakukan berbagai hal selama kamu masih muda,” dan itu sangat sulit untuk ditampik karena berbagai alasan, salah satunya adalah membuka semakin lebar ruang kesempatan yang juga akan memperbesar peluang kita untuk menemukan apa yang cocok dengan kita. Nah, masalah bagi Girls’ Generation adalah walaupun masih berusia muda mereka telah terhitung sebagai salah satu senior besar di industri musik Korea Selatan, dan mini album terbaru ini seperti sebuah bukti bahwa pencarian mereka telah berakhir dan siap mengusung image yang lebih “mature”. It’s not an excellent and fresh release, just one of a strong mini album The Queen of Korean music industry have ever made.

Tidak dapat dipungkiri memang ekspektasi yang terbangun untuk album ini dapat dikatakan sedikit lebih tinggi, dan itu semua berasal dari album tahun lalu, I Got aBoy. Tampil berani dengan kombinasi berbagai jenis musik yang disatukan secara intens, dari sana muncul pertanyaan “apa lagi yang Girls' Generation akan berikan pada kita?" Namun dari sana pula sumber munculnya sedikit kekecewaan setelah mendengar enam lagu di album ini dengan fokus yang sama: tidak ada faktor “wow” yang baru. Mr.Mr. seperti kumpulan lagu-lagu yang menghidupkan kembali nafas dari lagu-lagu SNSD terdahulu dengan sedikit sentuhan kecil baru di beberapa bagian. Buruk? Tidak. Memuaskan? Kurang.

Sederhananya ini merupakan sebuah underwhelming album. Tidak ada yang great disini, lima lagu hanya berputar di level okay, dan jika sedikit membandingkan ini terasa seperti Pink Tape milik f(x) tahun lalu yang juga minim power “wow” didalamnya. Resiko memang karena dengan upaya untuk mengukuhkan image sexy-elegant SM Entertainment seperti menciptakan aturan agar lagu-lagu yang mengikutsertakan komposer non-korea seperti The Underdogs dan juga Dsign Music di versi Korea lagu Soul ini lebih bermain-main dengan kemampuan suara dari sembilan wanita ini untuk menggoda pendengaran. Harus diakui mereka berkombinasi dengan baik, perpaduan group vokal juga berhasil memanfaatkan kesempatan yang mereka dapatkan, tapi mayoritas dari enam lagu itu terasa stabil, minim kejutan. 


Yap, minim kejutan, kali ini SM Entertainment tampaknya memilih untuk bermain aman. Sebenarnya masih ada sebuah langkah berani yang mereka ambil yaitu dengan menerapkan pendekatan yang berhasil mengeksplorasi sisi musikalitas tanpa merusak karakter yang telah dimiliki Girls’ Generation, jika anda sadar anda mungkin akan sangat mengaguminya namun yang menjadi masalah hal tersebut tidak bertahan lama. Mr.Mr. seperti di set untuk lebih matang dan kuat dalam bentuk yang sangat ketat, musik familiar dengan teknik harmonisasi yang manis dan kali ini mengedepankan lirik sebagai senjata utama, menjadikan semua hal menarik dapat tersampaikan dalam dua atau tiga kali percobaan sehingga akan sedikit berat untuk terus mengulang mereka kembali. Minim sisi adiktif.


  •  Mr.Mr. 
Sebuah lagu yang catchy namun anehnya merupakan satu-satunya lagu di album ini yang memiliki jumlah percobaan terbesar untuk dapat klik dengan pendengaran. Ungkapan perasaan wanita kepada pria yang ia cintai dengan cara yang dewasa ini menaruh fokus pada teknik bernyanyi ditemani musik familiar dengan perpaduan manis antara electropop dan synth, R&B, serta sedikit urban style. Masalahnya adalah makna lagu ini hanya terasa hidup setelah lepas dari dance part yang terkesan terputus itu, nada sedikit naik, pukulan itu hadir. Momentum terlambat beraksi. Dua setengah menit bergerak stabil, ditutup dengan satu menit yang kuat. Well, okay. [7.5/10]


  •  Goodbye
My favourite song on the album. Ada sedikit nafas TaeTiSeo disini, terdengar sederhana memang namun ada melodi upbeat dengan struktur yang pas dan dengan cepat sukes menciptakan suasana lagu. Ketukan yang dihadirkan sangat ringan, menjadikan ia terasa adiktif, membuat pendengar menggoyangkan tubuh dan ikut bernyanyi bersama bass yang tidak kering, unsur pop dan jazz yang juga mampu klik dengan baik, kombinasi yang tepat sehingga tidak mengganggu vokal yang mayoritas tampil seksi tapi tetap mampu menyampaikan rasa sakit seorang pacar itu dengan emosi yang menyenangkan. [8.25/10]


  •  Europa
Lagu dengan tema retro dance yang menggabungkan warna pop dan sedikit synth dalam tekstur halus. Berhasil? Ya, unsur funky bahkan juga dapat hadir berkat komposisi musik lainnya yang tidak terlalu ditekan dan dijaga tampil ringan, vokal juga mumpuni dengan falsetto yang impresif, tapi perasaan rindu yang terkandung dalam lirik itu tidak mengalir dengan baik, pengulangan yang dihadirkan juga tidak mampu tampil sama kuatnya di semua bagian. Andai melodi sedikit lebih tinggi beberapa kunci, ini akan terasa kuat. Tiga kali percobaan, dan itu cukup. [7/10]


  •  Wait A Minute
Hal utama yang paling menarik dari lagu ini adalah harmonisasi backing vokal yang jujur saja manis, tapi awal yang seolah menjanjikan sebuah lagu jazzy yang lembut itu kemudian diganti dengan irama upbeat yang perlahan semakin kuat dan cepat, yang sayangnya hanya mampu tampil menarik di bagian awal. Seperti makna dalam liriknya yang menggambarkan seorang wanita yang sedang bermain-main dengan rasa bingung, lagu ini juga tampak bingung ingin menonjolkan kesan klasik atau modern. Lucu, tapi kurang seimbang. [7.5/10]


  •  Back Hug
Didominasi unsur ballad dengan sedikit sentuhan R&B, Back Hug punya irama yang lembut dan tenang, tempo yang tepat punya peran penting dalam kesuksesan ini. Tapi sayangnya harmonisasi yang akan dengan mudah mengingatkan kita pada awal kemunculan SNSD ini akan membuat pendengar hanyut hanya pada melodi yang ia punya, tidak dengan lirik, kehangatan cinta itu kurang kuat. [7.25/10]


  •  Soul
Hanya sebuah daur ulang dari lagu bahasa Mandarin mereka yang berjudul Find Your Soul, Soul justru menjadi lagu terkuat nomor dua di album ini. Perbaikan yang dilakukan bekerja dengan baik, semangat yang dimiliki lirik tersampaikan dengan speed yang pas, dan pertarungan antara berbagai instrument seperti drum hingga gitar yang saling bergantian mencuri perhatian itu bukan hanya menyatu dengan manis namun juga terus mempertahankan kompleksitas mengasyikkan yang telah ia ciptakan sejak awal. [7.75/10]


Mari kesampingkan pencapaian pada posisi puncak berbagai program musik Korea yang tentu ikut memperhitungkan “kekuatan” dari para penggemar dan coba lihat kualitas album keseluruhan, Girls’ Generation kalah jika dibandingkan dengan dua kompetitor besarnya yang juga hadir bersamaan. Tidak buruk, namun juga tidak segar, dan yang terpenting tidak “wow”, nothing special. Seperti yang pernah saya katakan pada review album tahun lalu, Girls’ Generation adalah tolak ukur saya pada K-Pop, dan dengan semakin banyaknya pendatang baru dan juga kompetitor lama yang semakin kuat sudah saatnya pula Girls’ Generation melakukan hal yang sama di album berikutnya, bukan sebatas mempertahankan eksistensi mereka dengan melakukan refresh pada kesuksesan terdahulu bersama sedikit penambahan minor. Because they must make something extraordinary to maintain their status, still the queen, but if we talk about music Girls' Generation no longer unbeatable.


SCORE: 7,5/10






Note: Lagu berasal dari iTunes, foto berasal dari Google. Penilaian bersifat subjektif, please show your maturity to respect other people's opinions. 

0 komentar :

Post a Comment