05 June 2016

TV Series Review: Another Oh Hae-Young - Part 2


Frenemy di antara dua wanita dengan nama yang sama kembali muncul ketika mereka bertemu lagi setelah lulus dari high school. Dilema di antara mereka kini berasal dari seorang pria dengan short-term indera keenam yang memiliki keterkaitan terhadap masa lalu kelam yang mereka berdua alami. Dua wanita tersebut menjadi bagian dari “vision” yang selalu muncul di dalam pikiran si pria, satu di masa lalu dan satu lagi pada apa yang akan terjadi di masa depan.

Sinopsis:

Park Do-kyung (Eric Mun), seorang sound director, ditinggal pergi oleh calon istrinya Oh Hae-young (Jeon Hye-bin) tepat di hari pernikahan mereka. Setahun kemudian Do-kyung mendapat berita bahwa Oh Hae-young akan menikah dengan pengusaha muda bernama Han Tae-jin (Lee Jae-yoon). Bermaksud untuk membalas rasa sakit hatinya Do-kyung mencoba menggagalkan pernikahan Tae-jin dan Hae-young dengan cara membuat usaha Tae-jin berantakan, bangkrut, dan membuat Tae-jin berakhir di penjara.

Celakanya calon pengantin Tae-jin yang mengalami depresi karena "dibuang" sehari sebelum acara pernikahannya itu bukan wanita mantan calon istri Do-kyung. Namanya juga Oh Hae-young (Seo Hyun-jin), wanita “biasa” yang bekerja sebagai asissten manajer di divisi restoran sebuah perusahaan. Oh Hae-young (Seo Hyun-jin), yang juga merupakan sahabat Oh Hae-young (Jeon Hye-bin) ketika highschool, merupakan wanita yang muncul pada short-term vision yang kerap mengganggu Do-kyung.


Another Oh Hae Young

Title: 또오해영/ Ddo Oh Hae Yeong
Also known as: Oh Hae-Young Again / Another Miss Oh / Misunderstood
Genre: Drama, Romance, Comedy, Supernatural
Director: Song Hyun-Wook
Writer: Park Hae-Young
Broadcast Network: tvN


CAST:

Eric Mun as Park Do Kyung
Seo Hyun Jin as Oh Hae Young
Jun Hye Bin as Oh Hae Young
Ye Ji Won as Park Soo Kyung
Kim Ji Suk as Lee Jin Sang
Huh Jung Min as Park Hoon
Lee Jae Yoon as Han Tae Jin
Lee Han Wie as Oh Kyung Soo
Kim Mi Kyung as Hwang Duk Yi
Heo Young Ji as Yoon Ahn Na
Nam Ki Ae as Huh Ji Ya
Ha Si Eun as Hee Ran
Lee Hye Eun as Jung Sook




[Spoiler Alert]




EPISODE 6

"A Half Love, a Half Mercy"

Broadcast Date: 17 May 2016


That’s right, punya menantu yang kaya raya merupakan impian dari semua orangtua. Berawal dari sebuah “pengakuan” yang manis dari ayah Hae-young, itu adalah cara yang menarik untuk mempertemukan Do-kyung dan ibu Hae-young. Sepertinya drama ini semakin pintar dalam memanfaatkan setiap elemen yang ia punya, ketika orangtua Hae-young telah membuka jalan kemudian recorder tampil untuk melanjutkan dan diteruskan oleh harddisk. Saya suka cara cerita mengalir, sama seperti irama naik dan turun yang ditampilkan episode ini, tarik dan ulur antara Do-kyung dan Hae-young untuk mengungkapkan bahwa mereka merupakan “the safe corner” for each other, kemudian sedikit serius dengan menggunakan ibu Do-kyung yang kemudian dipecahkan lagi dengan tawa lewat kemunculan Isadora, dan begitu terus selanjutnya.

Yang menarik adalah apakah Do-kyung akhirnya mulai meyakinkan perasaanya pada Hae-young setelah memberi lampu kuning lewat “hadiah” kecil itu? Is it love, or just a mercy? Saya suka dengan cara Do-kyung bermain dengan perasaannya, ia tidak menolak perasaan suka terhadap Hae-young walaupun kita masih dapat melihat rasa ragu dari sikapnya. Tidak semua orang mampu untuk tidak kembali meragu dengan perasaannya ketika masa lalu yang belum “selesai” tiba-tiba muncul kembali, dan itu cukup impresif melihat Do-kyung mengendalikan sikap dan emosinya. Dan di sisi lain akhirnya kita menemukan hal baru dari Pretty Oh Hae-young meskipun menariknya ketika di awal ia menjadi sosok yang dibenci kini ia seolah menjadi sosok lemah tak bersalah yang ingin penonton tolong, meskipun kita tahu dia salah. Apakah itu hanya sekedar trik? Mungkin saja, karena wajah sesunggunya dari ibu Do-kyung termasuk sikapnya kepada Pretty Hae-young sendiri masih terasa ambigu.


Ketika perlahan satu per satu fakta tersembunyi itu mulai terungkap semakin menarik untuk dinantikan kemana cerita Another Oh Hae-young akan berjalan. Saya sendiri masih belum yakin di mana Do-kyung berada, ia tampak seperti pria baik dan lembut namun jangan lupakan sikapnya pada Tae-jin, begitupula maksud dibalik vision yang ia peroleh. Isi dari rekaman yang diberikan oleh ibu Do-kyung juga menarik untuk ditunggu, seberapa besar dampak yang akan ia hasilkan kepada cerita. Namun sejauh ini sutradara dan penulis telah melakukan pekerjaan yang baik dalam merangkai semua materi tadi bukan hanya sekedar menghadirkan tik-tok dan sebab akibat yang saling bersambung dengan baik namun juga mampu mempertahankan rasa natural di dalamnya. Itu yang menjadi pesona Another Oh Hae-young sejak awal, berikan gesekan di sana sini namun tetap tampil sebagai sebuah petualangan tentang cinta yang santai dan menyenangkan.

Score: 8,25/10





EPISODE 7

" I Wish I Was the Only Woman in the World"

Broadcast Date: 23 May 2016


Memberi harapan pada wanita namun menggunakan rasa kasihan sebagai alasan untuk menolaknya, apakah itu kasar? Sebenarnya tidak, karena terkadang jalan terakhir untuk melupakan orang yang anda sayangi dengan membuatnya membencimu. Episode menghasilkan rasa khawatir terhadap karakter Hae-young, gejolak rasa ragu yang dialami Do-kyung secara tidak langsung juga berimbas pada Hae-young yang perlahan ikut pula meragu pada perasaannya. Apakah ini usaha untuk membuat karakter Hae-young semakin kuat? Bisa saja, namun jika tidak dirawat dengan benar mungkin pula yang terjadi justru sebaliknya, Hae-young yang awalnya mempesona karena sifat optimisnya berubah menjadi wanita pesimis yang ia tunjukkan di sini ketika ia berharap ia merupakan satu-satunya wanita di dunia. Ini trik yang menarik dari penulis cerita, di satu sisi Hae-young sedikit ditarik kebelakang dan perlahan mulai mendorong Pretty Hae-young kedepan.


Karakter Pretty Hae-young semakin menarik, dan uniknya ia kini semakin menjauh dari potensi awalnya sebagai antagonis. Memang ada niat jahat yang ingin ia lakukan namun menurut saya itu wajar mengingat apa yang telah ibu Do-kyung lakukan padanya. Kini kita juga mengerti seperti apa Pretty Hae-young sebenarnya, wanita sensitif yang masih "terluka" dan dibelenggu rasa sepi, dan kini perasaannya semakin hancur ketika mendapati pria yang masih ia cintai tidak mencintainya lagi. Kisah segitiga ini sepertinya akan terus menarik karena di bagian akhir kita mendapati bahwa Tae-jin yang selama ini duduk manis menunggu segera akan mendapatkan gilirannya untuk beraksi. Kisah cinta segiempat penuh kerumitan? Itu hal standar di drama Korea, dan semoga Another Oh Hae-young dapat mengolah setiap konflik tetap dengan irama menyenangkan seperti yang telah ia lakukan selama ini.


Ya, ini masih sama menyenangkannya seperti episode sebelumnya. Menarik melihat bagaimana transisi nada cerita antara serius menjadi lucu kemudian serius dan kembali lucu bisa berjalan dengan sangat halus tanpa kesan canggung. Saya suka cara Another Oh Hae-young menyajikan berbagai situasi canggung tanpa terasa canggung namun justru lucu. Namun yang terpenting setiap segmen di dalam episode ini masih meneruskan pencapaian enam episode sebelumnya, semua konflik dan karakter punya alasan ketika ia muncul, tidak ada kesan dipaksakan yang mengganggu, dari Isadora, orangtua Do-kyun, orangtua Hae-young, hingga aksi hunting, mereka mampu mewarnai konflik utama cerita. Dengan semakin menariknya Pretty Hae-young, kemunculan Tae-jin serta hubungan "mau tapi ragu" antara Do-kyung dan Hae-young yang mulai goyah menarik untuk dinanti bagaimana konflik selanjutnya antar karakter akan terbentuk, karena tugas mereka kini sebenarnya seragam, menetapkan pilihan hati.

Score: 8,25/10





EPISODE 8

" I'm Not Crying Because of Him, I'm Crying Because of You"

Broadcast Date: 24 May 2016


It’s getting more serious. Tidak seperti kemunculan Pretty Hae-young hadirnya Tae-jin membawa dampak yang memenuhi ekspektasi saya. Kemunculan Tae-jin sebenarnya bisa membuat Do-kyung mencoba untuk bergerak cepat meyakinkan perasaan macam apa yang ia miliki terhadap Hae-young, namun yang terjadi ternyata masih sama. Tidak heran jika akhirnya Hae-young memutuskan untuk berhenti menjadi “orang bodoh” di hadapan Do-kyung. Meskipun memang terasa tidak adil bagi Hae-young namun tidak adanya kepastian dari Do-kyung memiliki alasan yang tidak pula dapat disalahkan. Sulit memang untuk menyalahkan keputusan Do-kyung yang masih belum mau memilih, rasa ragu tersebut masih banyak dipengaruhi oleh vision yang ia peroleh yang kini tampak semakin berbahaya, kuantitas mereka meningkat dan hadir dengan cepat, hal yang turut membuat penonton merasa prihatin pada Do-kyung.


Meskipun coba di up dengan menghadirkan kombinasi dari empat karakter sekunder yang sukses membuat cerita terasa ringan walau untuk sejenak, episode ini dipenuhi dengan drama yang mayoritas begitu menyayat hati. Perbincangan antara Hae-young dan Do-kyung di rumah makan itu tampak sederhana namun sukses membuat rasa kasihan penonton pada Hae-young semakin dalam, sulit pula untuk tersenyum menyaksikan scene di tempat karaoke. Sama halnya dengan ketika Hae-young mengakui fakta sebenarnya dibalik batalnya pernikahannya dengan Tae-jin, itu menyedihkan. Dan highlight episode ini adalah ketika orangtua Hae-young menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan terhadap putri mereka, tangisan itu terasa mentah dan begitu memukul emosi, terpancar rasa sesal dan kasih sayang dari orangtua kepada anak mereka.


So, permasalahan kini perlahan menjadi lebih kompleks dengan taruhan yang semakin tinggi. Keputusan Hae-young untuk “berhenti” merupakan langkah yang tepat dilakukan oleh penulis cerita, dengan begitu cerita tidak menciptakan kesan berputar di lingkaran yang sama terlalu lama. Menarik untuk dinanti seperti apa babak baru yang akan hadir karena kini empat karakter utama yang memiliki koneksi satu sama lain di masa lalu itu telah hadir secara reguler di dalam cerita. Hal menarik lainnya adalah bagaimana cerita mengungkapkan fakta dibalik vision yang dimiliki Do-kyung yang hingga kini masih menjadi misteri meskipun dimanfaatkan dengan sangat baik dalam membantu cerita bertumbuh. Dan tentu saja hal terpenting di atas berbagai hal penting di dalam cerita, di mana masing-masing karakter akan menetapkan pilihan dari hati mereka masing-masing. Mereka memang masih di panggung utama, namun kini permainan rasa cinta itu tidak lagi hanya milik Hae-young dan Do-kyung semata.

Score: 8,25/10





EPISODE 9

" The Wind Blew in That Heart"

Broadcast Date: 30 May 2016


Sepertinya cerita paham betul bagaimana membuat Hae-young “tertindas” dengan cara yang membuat penonton jengkel sehingga ingin membantunya meraih kebahagiaan. Metabolic age? lol. Dan setelah tampil cukup stabil di beberapa episode sebelumnya, episode ini membawa cerita naik satu tingkat lagi dalam hal excitement. Tidak ada gebrakan yang super besar memang, Hae-young masih berjuang untuk lepas dari bayangan Pretty Hae-young dan juga menghadapi Do-kyung yang juga masih sama, mencoba menetapkan pilihan walaupun cukup senang karena kali ini ia menunjukkan sebuah progress yang baik. Yang mengejutkan datang dari Pretty Hae-young dan Tae-jin. Pretty Hae-young yang perlahan tampak akan menjadi protagonis ternyata memiliki niat atau modus tersembunyi untuk mendapatkan kembali cinta Do-kyung, kontras dari pernyataannya yang hanya ingin mengakhiri kisah dengan Do-kyung secara baik-baik.


Dan Tae-jin ternyata belum memiliki taji. Memang ada faktor dari kerasnya hati Hae-young namun usaha yang ia lakukan di sini sangat kecil, mungkin upaya agar Tae-jin mengalihkan sasarannya ke Do-kyung. Yeah, karma. Sementara Hae-young dan Do-kyung ternyata masih “sendiri” di panggung utama. Senang melihat Hae-young akhirnya menemukan jawaban bahwa Do-kyung memiliki perasaan yang sama dengannya, at least keraguan yang berkecamuk di pikirannya satu kini sedikit lebih ringan. Sementara Do-kyung menunjukkan progress yang sangat baik, ia memang masih harus berurusan dengan vision yang ia peroleh namun satu problem sudah menemukan titik terang. Apakah itu tanda akan muncul masalah lebih besar bagi Do-kyung, seperti dari vision atau dari Tae-jin? Menarik dinanti, karena sejak beberapa episode sebelumnya kadar bahaya yang menghampiri Do-kyung seperti ditingkatkan secara perlahan.


Ya, hal paling signifikan dari episode ini adalah selain dua karakter utama mulai bertemu dengan jalan untuk memperoleh jawaban yang mereka cari pertumbuhan emosi di sini juga sama baiknya. Orangtua Hae-young kembali mencuri perhatian, dan Isadora yang mendapat porsi khusus terkait dia dan cinta misteriusnya itu juga sukses menjadi penyeimbang nada cerita agar tidak monoton terlalu serius. Memang masih banyak konflik dan rahasia yang masih belum menunjukkan perkembangan yang signifikan namun ini merupakan sebuah progress yang menarik dari Another Oh Hae-young, bagaimana past, present, dan future dimanfaatkan dengan baik untuk menyajikan sebuah petualangan cinta yang standar namun segar. Oh, meskipun sejak awal telah “diperingatkan” kiss scene di bagian akhir itu berhasil tampil jauh lebih kuat dari apa yang saya harapkan. Good.

Score: 8,5/10





EPISODE 10

" The Way to Go to You"

Broadcast Date: 31 May 2016


Setelah konfirmasi di penghujung episode sebelumnya sepertinya episode sepuluh digunakan untuk sedikit mendinginkan suhu cerita. Banyak konflik pendukung yang coba dibawa melangkah maju di episode ini, dari Tae-jin, koneksi antara Pretty Hae-young dan keluarga Do-kyung, kemudian masalah kejelasan di balik masalah vision yang dialami Do-kyung, Hae-young yang masih merasakan efek ciuman dan mencoba untuk meyakinkan hatinya, hingga masalah naskah yang ditulis oleh Park Hoon. Tidak heran episode ini terasa lebih semarak ketimbang episode biasanya karena masing-masing dari konflik tadi mencoba untuk mencuri atensi utama. Oh, itu belum menghitung usaha untuk memperkuat karakter Do-kyung lewat kisah masa lalunya dengan membawa penonton mundur ke masa lalu bertemu dengan ayah dan ibu Do-kyung (Lee Pil-Mo, Lee Yu-Ri).


Episode ini terasa sedikit lebih sesak dan irama terasa sedikit lebih longgar. Saya suka dengan kinerja akting dari Lee Pil-Mo, Lee Yu-Ri, dan aktor yang memerankan Do-kyung muda, tapi bagian kilas balik masa lalu itu terasa kurang klik dengan kuat. Memang kita akhirnya mengerti bahwa Do-kyung merupakan sosok pekerja keras yang memiliki masa lalu kelam namun porsi bagian tersebut terasa terlalu panjang. Dan di sini saya menyadari bagaimana karakter Oh Hae-young merupakan nafas sesungguhnya dari cerita, ketika ia secara berkelanjutan menghilang hampir setengah dari durasi seperti ada yang hilang dari cerita. Memang banyak momen menarik dari karakter lain, di sisi lain cerita juga berhasil digerakkan maju, tapi ketika Hae-young menghilang hadir rasa sepi di cerita meskipun dibayar tuntas ketika ia bersama Do-kyung memiliki sepenuhnya bagian akhir cerita, bagian terbaik dari episode ini.


Kembali tidak ada gebrakan besar pada konflik utama meskipun kemampuan sutradara dalam menjaga rasa natural dari karakter dan cerita mampu menendang jauh-jauh rasa monoton untuk mencuri atensi penonton. Saya pribadi suka pada bagaimana karakter Hae-young ditampilkan di episode ini, ia mengakui dirinya sebagai wanita yang “easy” lengkap dengan segala niat birahi namun kembali tidak membuatnya tampak menjengkelkan. Hal seperti ini semoga dapat terus terjaga di episode selanjutnya selain tentu saja progress dari pengembangan konflik yang di sini tampil sedikit lebih dingin. Saya masih menantikan momen ketika Hae-young akhirnya mengetahui bahwa Do-kyung merupakan “dalang” dari gagalnya pernikahannya dengan Tae-jin, apa dampak yang dihasilkan ketika fakta tersebut terungkap.


Score: 8/10






2 comments :

  1. Stuju sma reviewy bang.Kyaya endingy antara ambigu dan sad ending. Tp q brhrp happy end..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, jadi ragu juga bakal happy ending atau tidak. Masih ambigu. :)

      Delete