19 April 2012

Movie Review: Mirror Mirror dan 21 Jump Street


Mirror Mirror (2012)

Film dengan pemeran utama Julia Roberts dan Lily Collins ini awalnya cukup mendapat perhatian dari saya. Ini dikarenakan saya penggemar Lily Collins. Yha, no doubt, she’s cute. Hahaha. Seperti yang telah kita ketahui bersama, tahun ini akan dirilis dua film dengan tema Snow White, “Mirror Mirror” dan “Snow White and The Huntsman”. Sejak awal saya lebih memilih Mirror Mirror, terlebih karena Lily Collins yang memainkan peran Snow White. 

But, film ini, Mirror Mirror, sukses membuat saya kecewa. Dari awal sampai akhir terkesan datar, baik dari segi humor ataupun alur ceritanya. Banyak scene humor yang berakhir dengan sunyi senyap di ruang bioskop. Julia Roberts was just so-so, tidak wow. Armie Hammer? Skip. Nathan Lane? Saya suka perannya sebagai Pepper Saltzman di Modern Family. Disini ia sukses menyuntikkan humor kedalam cerita, seperti yang para pemeran kurcaci lakukan. Dan Lily Collins? Hmmm, again, no doubt, she’s cute. :P Satu sisi positif dari film ini, kostum. Karya terakhir dari almarhum Eiko Ishioka ini berhasil memanjakan mata saya.

Sejujurnya film ini memiliki potensi yang besar, mengingat ceritanya sendiri sangat populer. Nah, disini letak kegagalannya. Alur cerita terkesan A ke B, ke C, dan selesai. Plotnya juga jelek, cenderung membosankan. Humor yang cukup menghibur juga gagal dipertahankan sepanjang film. Mulai pertengahan, humornya sudah bisa ditebak. Mungkin biaya yang diestimasi sebesar 85 juta US Dollar itu mayoritas dipakai untuk kostum sehingga kedodoran di beberapa sektor lain. Saya yakin, daya tarik utama para pria datang ke bioskop menyaksikan film ini tidak lain adalah Lily Collins. Selebihnya, biasa saja. :) 

Score: 4,5/10



21 Jump Street (2012)

Unexpected. Itu kesan pertama saya ketika cerita mulai berjalan mungkin seperlima bagian film. Kenapa seperlima? Karena di bagian awal saya merasa terlalu cepat, seolah dikejar untuk mempersingkat cerita. Awalnya saya tidak menaruh harapan yang terlalu besar terhadap film ini. Apalagi aktornya Channing Tatum, yang basic nya bukan actor komedi, sekalipun lawan mainnya adalah Jonah Hill, yang sudah saya kagumi sejak Superbad

Film ini merupakan versi remake dari serial tv dengan judul yang sama yang sempat populer di akhir 80-an. 21 Jump Street bercerita tentang dua pria yang berasal dari SMA yang sama tetapi memiliki latar belakang berbeda. Jenko, si atlet terkenal, dan Schmidt, si kutu buku. Ketika mereka lulus, keduanya bekerja sebagai polisi. Akan tetapi karena mereka dinilai belum siap untuk bertugas dilapangan, mereka dikirim ke 21 Jump Street, unit penyamaran, dan mengemban tugas membongkar kasus narkoba di salah satu SMA. Mereka pun kembali ke SMA.




Chemistry antara Jonah Hill dan Channing Tatum sangat baik di film ini. Secara individual, saya sedikit kaget dengan akting dari Tatum. He’s funny in this film. Untuk Jonah Hill, oke lah meskipun ngak "WOW". :P Alur cerita dari film ini menurut saya baik, dan plot berada di level cukup. Tapi itu bukan masalah buat saya, mengingat ujuan utama film komedi adalah membuat anda terhibur. Dan, sepanjang film saya terhibur, terutama bagi anda yang sudah terbiasa dengan humor ala USA. Banyak adegan, dari awal sampai akhir, sukses membuat saya tertawa. Terutama karakter "Korean Jesus". :D




Overall film ini keren dan diluar ekpektasi awal saya. Saya sangat merekomendasikan film ini kepada anda yang sudah cukup umur. Saya tidak tahu saat ini, usia berapa yang dikategorikan cukup umur. 13? 15? 18? Yang jelas film ini banyak mengandung materi yang tidak layak ditonton anak dibawah umur, dari kekerasan, narkoba, konten seksual, dan kata-kata kasar. Dan, ada Tom Hanson (Johnny Depp) di bagian menjelang akhir cerita. Sedikit, namun berkesan. :)

Score: 7,5/10

0 komentar :

Post a Comment