23 November 2012

Movie Review: Beasts of the Southern Wild (2012)



Apa yang anda tanam, itu pula yang akan anda tuai kelak. Teori itu juga berlaku ketika anda mengajarkan cara hidup kepada anak anda. Disini ada Wink (Dwight Henry), seorang pria yang alcoholic dan memiliki temperamen tinggi, hidup bersama anak perempuannya yang sangat opstimistis bernama Hushpuppy (Quvenzhané Wallis) di sebuah komunitas bernama Bathtub, komunitas yang telah “dilupakan”. Semua keterbatasan yang ada disekitarnya melatih Hushpuppy, gadis kecil berusia enam tahun menjadi seorang yang kuat dan buas layaknya seekor binatang.

Jangan lihat tampangnya yang lugu, karena apa yang tersimpan didalam Hushpuppy sungguh sangat mengagumkan. Memiliki seorang ayah dengan karakter yang keras, tanpa kehadiran kelembutan dari seorang ibu dalam kesehariannya, ditambah dengan kondisi sekitarnya yang telah terisolasi, memaksa Hushpuppy untuk belajar dengan situasi yang ada. Namun seperti yang saya katakana sebelumnya, apa yang anda tanam akan anda tuai. Ketika anda mengajarkan anak anda untuk bersikap keras, anda juga harus tahu konsekuensi yang mungkin anda dapatkan darinya, pemberontakan.


Sebenarnya apa cerita yang film ini miliki tidak begitu special bagi saya, tapi menarik. Sederhana memang, seorang anak kecil yang optimistis, hidup bersama ayah yang keras, dalam tekanan ancaman banjir yang mungkin menyerang akibat pecahnya es di kutub utara.  Ya, Benh Zeitlin dan Lucy Alibar cukup berhasil menciptakan daya tarik film ini dari segi cerita, dan mampu mempertahankannya hingga akhir lewat beberapa elemen kunci. Ada beberapa point kunci yang berhasil menjerat saya kedalam cerita.


Dimulai dari kondisi dimana mereka (Wink dan Hushpuppy) tinggal di pondok berbeda, hanya terhubung dengan sebuah tali sebagai alat untuk memberitahukan waktu makan, anda dapat dengan jelas merasakan kerasnya kondisi yang dialami karakter. Kemudian kondisi sang ayah yang doyan mabuk dan langsung tumbang dengan satu pukulan, berhasil membuka rasa cemas anda kepada Hushpuppy, yang kemudian semakin ditambah dengan kehadiran sebuah gambaran es di kutub utara yang perlahan mulai mencair. Ya ya, Benh Zeitlin dan Lucy Alibar sangat efektif dalam membangun elemen-elemen tersebut.

Tapi, kunci utama kesuksesan film ini mencuri perhatian saya adalah Quvenzhané Wallis serta cinematography dan score. Pasti ada beberapa yang menilai terlalu berat menjadikan seorang anak berusia enam tahun, masuk dalam jajaran favorit aktris utama wanita terbaik tahun ini, bahkan dalam film debutnya. Saya merasakan hal tersebut, sebelum menonton film ini. Dan yang terjadi setelahnya ternyata berbeda.

Ya, terlalu kejam bagi saya membuang untuk Wallis dalam list favorit saya untuk aktris terbaik tahun ini. Apa yang Wallis hadirkan sangat menyenangkan bagi saya. Mungkin karena kepolosan yang masih ia miliki, Wallis sukses menjadikan Hushpuppy tampak hidup, tampak natural. Ia bisa lembut, ia bisa tertekan, dan ia mampu mengejutkan ketika ia melakukan pemberontakan. Hal ini juga dibantu dengan tekanan demi tekanan yang diberikan Dwight Henry, sehingga apa yang dilakukan Hushpuppy berhasil mencuri atensi.

Terlalu berat pula memang jika mengatakan cinematography dan score yang film ini miliki adalah yang terbaik tahun ini. Namun perpaduan tampilan visual yang dihadirkan Ben Richardson dengan score dari Dan Romer dan Benh Zeitlin adalah salah satu yang terindah ditahun ini. Richardson mampu menjadikan kondisi dari sebuah “kehancuran” menjadi indah layaknya sebuah negeri dongeng yang sedang dihukum Tuhan. Ya, saya suka, karena ketika berpadu dengan score, mereka mampu mendongkrak daya tarik cerita, mereka mampu menjadikan saya ikut merasakan kehancuran, tekanan, hingga rasa optimistis yang dimiliki oleh cerita.


Overall, Beasts of the Southern Wild adalah film yang memuaskan. Ya, memang benar bahwa ini adalah salah satu film yang menghibur saya ditahun ini, namun terlalu berat pula untuk menyandang film terbaik tahun ini. Film ini mampu menyampaikan semua pesan yang ia miliki dengan menghadirkan sebuah kemasan berisi permainan emosional yang sangat padat melalui seorang anak kecil yang polos dan optimistis dalam diri Hushpuppy. Dia mampu membuat anda sedih, dia mampu membuat anda untuk mencintainya, dia juga mampu mengajak anda untuk terus berjuang dan bermimpi. 

Score: 8,25/10

0 komentar :

Post a Comment