06 August 2015

Review: Samba (2014)


Setelah memperoleh kesuksesan besar lewat karya mereka The Intouchables yang berhasil menarik penonton hampir 30% dari jumlah populasi negara asalnya, Perancis, dan di tahun 2012 sukses menjadi the highest-grossing movie French film dan film non-English dalam cakupan worldwide, beban dan tugas yang di miliki oleh Olivier Nakache & Éric Toledano pada karya mereka selanjutnya tentu saja tidak kecil, sejarah yang mereka ciptakan telah membawa status baru pada mereka. Alih-alih meneruskan The Intouchables, disini, Samba, mereka kembali dengan resep perpaduan komedi dan romance berlatarkan drama sosial.

Samba (Omar Sy) merupakan seorang imigran asal Senegal yang telah tinggal di Perancis selama 10 tahun, namun kehidupan yang terus stagnan perlahan membuatnya merasa putus asa dan haus akan kehidupan yang lebih baik. Terus bermasalah dengan visa Samba akhirnya harus menghadapi siding deportasi, namun jalinan persahabatan yang berhasil ia bangun dengan seorang petugas deportasi bernama Alice (Charlotte Gainsbourg) justru memberikan secercah harapan bagi Samba, terlebih ketika Alice merasa bahwa interaksi dengan Samba membawa ia keluar rasa lelah pada pekerjaannya. 



Bagi saya selalu ada yang menarik dari film berbahasa Perancis, tidak tahu apakah itu pengaruh dari faktor bahasa mereka yang selalu mampu meninggalkan kesan seksi tapi setiap kali menyaksikan film-film Perancis saya selalu menemukan perasaan “oke” ketika mereka selesai dan pergi meninggalkan saya. Itu yang diberikan oleh Samba, secara keseluruhan ia tidak pernah membuat penonton merasa bahwa ia adalah sebuah komedi drama dengan balutan romance yang terasa special, tapi bagaimana cara ia memainkan segala resep klasik dari rom-com menjadikan Samba sebagai sebuah hiburan yang passable, walaupun jika sedikit kembali kebelakang menuju paragraph pertama di atas pencapaian Samba tentu saja sebuah grafik menurun dari Olivier Nakache & Éric Toledano.



Hal utama yang saya suka dari Samba adalah ini merupakan drama yang sederhana, tapi di balik kesederhanaan tersebut ia sanggup membuat penonton terikat hingga akhir. Ada perasaan hangat dibalik drama yang mencoba membuat kamu masuk kedalam beberapa opini mereka terkait kehidupan sosial sekarang ini, menggunakan intimitas di antara karakter sebagai senjata utamanya lalu setelah itu membuat kamu bermain dengan kombinasi drama dan komedi yang terhitung oke. Samba punya drama yang menarik, berbagai isu yang coba membangun relevansi dengan masyarakat sekarang ini tentu saja dengan target utama yang sangat jelas, "kemenangan" bagi Samba, tapi disamping itu kita juga mendapatkan momen-momen lucu yang terbilang cukup oke. 



Bisa dikatakan Olivier Nakache & Éric Toledano masih mengerti resep yang mereka gunakan sehingga The Intouchables berhasil tampil memikat, dan disini resep tersebut mereka terapkan kembali. Sayangnya dampak yang dihasilkan oleh kembalinya resep tersebut ternyata tidak hanya positif, tapi juga negatif. Hal positif yang ia hasilkan ada pada penampilan para cast yang tidak mengecewakan, Omar Sy yang berhasil menjadikan perjuangan simple dari karakter Samba terasa menarik untuk di ikuti, ia mampu menggambarkan emosi yang oke dan terasa halus, begitupula dengan Charlotte Gainsbourg yang disini menjadikan Alice sebagai wanita dengan kepribadian seperti perpaduan antara emosi dan empati. Kerja sama diantara mereka berdua juga oke, tapi yang menarik dari kinerja cast adalah ia juga punya dua karakter lain yang kehadiran mereka berhasil mencuri perhatian secara tidak berlebihan, Wilson dan Manu, yang dimainkan dengan baik oleh Tahar Rahim dan Izia Higelin meskipun sedikit terbuang di paruh akhir.



Lantas apa dampak negatifnya? Konflik utama memang menarik tapi ketika ia dibangun perlahan konflik tersebut kehilangan stabilitasnya. Mengapa saya terikat hingga akhir lebih dikarenakan daya tarik dari karakter Samba dan Alice itu sendiri, bukan karena perputaran masalah yang terjadi di antara dan di sekitar mereka. Ketika memperkenalkan basis Olivier Nakache & Éric Toledano memberikan eksekusi yang oke, tapi ketika membangun cerita mereka sedikit goyah. Tik-tok antara drama dan komedi memang oke tapi sayangnya mereka saling menjatuhkan. Drama sebenarnya bisa memberikan kedalaman yang lebih jika fokus penonton tidak direbut kembali oleh komedi yang tampil sama baiknya, dan pada akhirnya penonton merasa ragu pada bagian mana mereka harus rooting pada karakter Samba, masalah yang ia hadapi tidak berhasil membawa sentiment penonton naik lebih tinggi.



Jika membandingkannya dengan The Intouchables jelas Samba kurang berhasil untuk membuat penonton benar-benar yakin secara penuh bahwa kesuksesan Olivier Nakache & Éric Toledano empat tahun lalu itu bukan sebatas kebetulan belaka, tapi Samba setidaknya berhasil membuktikan bahwa Olivier Nakache & Éric Toledano kembali berhasil memberikan hiburan sederhana yang menghibur terlebih dengan kinerja yang oke dari cast utama, walaupun sayangnya secara keseluruhan ia tidak menjadi kemasan yang cemerlang. Samba sendiri sejak awal memang terasa di set untuk bermain aman sehingga kesalahan tidak memberikan dampak yang merusak, meskipun sayangnya kesuksesan yang mereka berikan juga tidak memberikan dampak yang mengagumkan pada hasil akhir.








0 komentar :

Post a Comment