Ketika selesai menulis
garis besar paragraf pembuka muncul perasaan dejavu, perasaan bahwa
kalimat-kalimat tersebut telah digunakan sebelumnya di blog ini. Pada review ‘Home’ saya mengatakan bahwa DreamWorks Animation masih berusaha
untuk menciptakan image “film Dreamworks, pasti menawan,” cement their position as another "consistent" big players
pada industri perfilman di genre animasi. Shrek,
Madagascar, Kung Fu Panda, dan How to
Train Your Dragon, itu merupakan animasi dengan hit besar dari DreamWorks Animation, selebihnya mereka
cenderung too normal and forgettable.
Kini mereka kembali mencoba “memancing” imajinasi dengan menggunakan para Trolls. Is it a great animated movie from
DreamWorks Animation? It's a mini version of Shrek. It’s the music that rescues them.
Showing posts with label Christopher Mintz-Plasse. Show all posts
Showing posts with label Christopher Mintz-Plasse. Show all posts
Movie Review: Neighbors (2014)
"We're throwing a Robert De Niro party."
Neighbors, yang juga dirilis dengan nama Bad Neighbours secara Internasional, adalah film komedi yang
ternyata menampilkan keunikan bukan hanya pada jajaran cast yang ia punya. Ada
kombinasi yang kasar, Zac Efron yang
telah menjadi bagian dari ikon romance di kalangan young adult, Rose Byrne yang mulai klik dengan komedi
setelah sebelumnya lebih sering bermain di drama dan juga misteri, dan ada si
gila Seth Rogen dengan suara
beratnya. Disamping itu Neighbors
secara mengejutkan berhasil menggabungkan salah satu hal yang sulit diharapkan
dari sebuah film komedi, humor tajam dan total dengan keterlibatan sedikit wawasan
didalamnya.
Movie Review: Kick-Ass 2 (2013)
"The real world had real consequences."
Cara paling tepat untuk menikmati hidup adalah tentu saja
dengan melakukan apa yang anda senangi, apa yang mampu menjadikan anda akan
melakukannya dengan senang hati, menikmati tiap detik yang berlalu, tanpa
ditemani beban yang memberatkan serta mengganggu. Ini yang menjadi fokus utama Kick-Ass 2, sekuel dari Kick-Ass yang sempat menjadi bagian
dari kejutan tiga tahun lalu, kumpulan manusia biasa yang berkostum aneh, mampu
menghadirkan kekacauan menyenangkan. Sayang, di edisi kedua ini ia hanya punya
unsur pertama, karena kekacauan itu tidak lagi menyenangkan. (Warning: review contains strong language)
Movie Review: ParaNorman (2012)
Jika anda dapat melihat
makhluk halus disekitar anda, sebenarnya anda orang yang beruntung, atau justru
sangat tidak beruntung? Norman Babcock (Kodi Smit-McPhee) memiliki kemampuan
tersebut. Norman dapat melihat dan
berbicara dengan hantu disekitarnya, yang tentu saja tidak dapat dilihat orang
lain. Hal tersebut membuat Norman dinilai sebagai anak yang gila oleh
masyarakat dilingkungan tempat tinggalnya. Ya, klasik, from zero to hero.