Showing posts with label Jack Lowden. Show all posts
Showing posts with label Jack Lowden. Show all posts

TV Series Review: Slow Horses - Part 1

"Moscow rules, watch your back. London rules, cover your arse."

Para "anjing buangan” mungkin julukan yang tepat disematkan pada sebuah divisi administratif milik MI5 yang mereka gunakan untuk melatih para agent yang gagal dan menyandang status rejects. Satu orang agent kembali harus rela menyandang status tersebut, gagal di sebuah misi pria yang dijuluki “slow horses” itu bergabung dengan lima orang lainnya yang sudah lebih dahulu bekerja bagi pimpinan mereka yang eksentrik, pria tua doyan alkohol yang ingin agar anak buahnya berdiam di kantor dan tidak melakukan apapun, ia ingin mereka berhenti karena bosan dan frustrasi. Pekerjaan di divisi “api penyucian” itu memang seperti tanpa tujuan dan terasa membosankan, hingga suatu hari muncul kasus penculikan yang terindikasi ikut melibatkan permainan politik kotor di dalamnya.


Movie Review: Denial [2016]


"I think I called him a liar and also fire of history."

Salah satu hal yang menjadi bagian dari sejarah di masa lalu dan dapat kita temukan di kehidupan sekarang ini adalah mereka yang mencoba untuk “menolak” eksistensi dari berbagai peristiwa maupun aksi yang sebelumnya pernah terjadi. Memang ada arsip tapi hal tersebut tidak serta merta akan membuat opini dan ideologi dari semua orang otomatis akan sama sehingga akan selalu ada deniers di sana. Hal tersebut coba diceritakan oleh film ini, Denial, dengan menggunakan peristiwa Holocaust sebagai bahan utamanya dan berdasarkan dari sebuah kisah nyata yang berisikan moral integrity di dalamnya. It’s a compelling courtroom drama.

Review: ’71 (2014)


Salah satu hal paling menyakitkan jika berbicara tentang kekerasan atau hal-hal brutal adalah ketika mereka di tampilkan kepada kita secara tenang, rasa sakit yang dihasilkan kerap lebih besar ketimbang jika kekerasan tersebut di kemas dengan cepat dan kemudian berlalu. Yann Demange seperti mencoba menerapkan konsep tersebut dalam film debutnya ini, '71, mencoba mengurung penonton bersama karakter yang sedang dalam kondisi terkurun untuk kemudian berjuang hingga merasakan sakit yang ia alami. Well, itu cukup berhasil.