Showing posts with label Jason Statham. Show all posts
Showing posts with label Jason Statham. Show all posts

Movie Review: Wrath of Man (2021)

“Kill or be killed.”

Yang harus dilakukan jika punya Jason Statham sebagai cast? Memberinya karakter dengan pesona dark and cool. Ia memang tidak punya fisik seperti Dwayne Johnson tapi pesona pria yang mencuri perhatian lewat film ‘Snatch’ dan kemudian meraih atensi lebih luas lewat film ‘The Transporter’ dan ‘The Italian Job’ itu selalu mampu membuat penonton yakin bahwa karakternya akan “menghabisi” semua rintangan yang mencoba menghadangnya. Guy Ritchie seperti rindu akan hal itu dan dengan menggunakan playbook miliknya memberi Jason Statham “ruang” untuk beraksi. Apakah itu saja cukup? ‘Wrath of Man’ : action thriller film directed by Guy Ritchie.


Review: Mechanic: Resurrection (2016)


"I’ve spent my whole life setting up people to die."

Mungkin setelah ‘Transporter’ dan juga ‘Crank’ tidak banyak dari penonton yang menaruh ekspektasi bahwa film di mana Jason Statham menjadi bintang utamanya akan memperoleh sekuel atau kelanjutan, karena pada dasarnya formula mereka sama dan yang dijual oleh mereka juga sama, yaitu pria yang merupakan versi imitasi dari James Bond dan Jason Bourne. Itu yang mengejutkan ketika kabar bahwa ‘The Mechanic’ yang rilis lima tahun lalu dengan prestasi box office yang kurang memuaskan, akan mendapat sekuel. Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang ingin dilakukan oleh Mechanic: Resurrection? It’s a half-baked action flick from an unwanted sequel.

Movie Review: Fast & Furious 7 (2015)


"This time it ain't just about being fast."

Sebagai pembuka mari simak beberapa kalimat dari bintang utama Fast & Furious berikut ini: “Universal is going to have the biggest movie in history with this movie”, “It will probably win best picture at the Oscars, unless the Oscars don’t want to be relevant ever”, “This will win best picture”, “There is nothing that will ever come close to the power of this thing.” Well, cara yang sangat baik untuk membangun hype Mister Vin, tapi jika pernyataan tersebut anda kemukakan pada tanggal 1 April mungkin “boomerang” yang hadir akan dengan sangat mudah untuk anda tangkap kembali. Fast & Furious 7: one last ride who love to be rushing, and love to be dragging.

Movie Review: Wild Card (2015)


"Never bet against a man with a killer hand."

Film ini merupakan sebuah kemasan yang sudah kontradiktif sejak dari materi yang ia miliki, sebuah film yang seolah memiliki banyak perbedaan didalam tubuhnya sehingga sampai ia mencapai titik akhir ia tidak pernah menjadi sebuah hiburan yang benar-benar solid. Terasa aneh, ia mencoba menjadi sebuah film crime dengan kegelapan yang sederhana, ia juga mencoba menjadi sebuah studi karakter dengan melemparkan sesuatu yang misterius, ia juga mencoba menjadi sebuah film action, dan celakanya semua itu ia taruh di pundak Jason Statham. Wild Card, a charmless action-crime-drama.

Movie Review: The Expendables 3 (2014)


"Morons need friends."

Sikap optimis tentu merupakan sesuatu yang wajib di miliki oleh setiap orang, rasa percaya diri serta ambisi untuk terus menjadi lebih besar dan lebih baik, tapi ada pula sikap yang kita sebut realistis, sikap yang mampu mengingatkan kita mana limit yang harus di pecahkan dan mana limit yang harus di jaga sebagai upaya untuk tidak melahirkan hal buruk dan negatif. Edisi ketiga parade otot ini tetap berusaha memecahkan batasan yang ada dihadapan mereka, The Expendables 3, that dream team becomes too far, too crowded, too foolish.   

Movie Review: Homefront (2013)


Tidak peduli seberapa kalem dan tenang perawakan yang mereka miliki, semua orang tua dapat berubah menjadi sosok yang buas dan mematikan jika sudah berurusan dengan hal yang menyangkut keselamatan dari anak mereka. Ya, cinta orang tua kepada anak mereka memang tiada bandingannya, mereka akan mengorbankan serta melakukan apapun untuk membuat anak mereka bahagia. Homefront ingin menggambarkan hal tersebut, sajian aksi yang kental dengan nafas Stathamesque, seperti menyaksikan kombinasi antara Sons of Anarchy dan Breaking Bad.

Movie Review: Hummingbird (Redemption) (2013)


Jason Statham adalah bintang action. Tidak dapat dipungkiri penilaian tersebut seolah telah tertanam pada sudut pandang banyak penonton terhadap aktor satu ini. Namun faktanya memang begitu, contohnya dalam satu decade terakhir hanya di film "London" dimana Statham berpisah dengan action, selain itu ada lebih dari 20 film action yang ia bintangi. Well, Hummingbird memang masih mengusung genre action, namun film ini justru menjadi media bagi Statham untuk membuktikan ia mampu bermain diluar zona aman miliknya.

Movie Review: The Expendables 2 (2012)



Sylvester Stallone ternyata belum puas dengan “pesta” yang telah dia dan teman-temannya lakukan dua tahun yang lalu. Kali ini, dengan mengemban tugas yang diberikan oleh Mr. Church (Bruce Willis), Barney Ross (Sylvester Stallone) serta Lee Christmas (Jason Statham), Gunnar Jensen (Dolph Lundgren), Toll Road (Randy Couture), Yin Yang (Jet Li), dan Hale Caesar (Terry Crews) berkumpul kembali, ditambah kehadiran anggota baru Bill The Kid (Liam Hemsworth). Misi mereka sebenarnya sangat mudah, menemukan sebuah paket yang berisikan data tentang keberadaan lima ton plutonium, yang harganya bisa menjadikan sang pemilik menguasai dunia. Hal tersebut semakin mudah dengan kehadiran Maggie (Yu Nan), sebagai pemandu utama mereka. Namun semua berubah ketika mereka bertemu The Sangs, kelompok yang dipimpin Jean Vilain (Jean-Claude Van Damme).

Movie Review: Men In Black III & Safe


Men In Black III (2012)

Boris The Animal (Jemaine Clement), penjahat yang berhasil ditangkap oleh Agent K (Tommy Lee Jones) empat puluh tahun yang lalu, berhasil meloloskan diri dari Lunar Max, penjara dengan sistem keamanan tinggi, yang berlokasi di bulan. Kembalinya Boris ke bumi mengusung misi balas dendam kepada Agent K, yang menyebabkan Boris kehilangan tangan kirinya. Oleh sebab itu, Boris kembali ke 40 tahun yang lalu, tepatnya 15 Juli 1969.