Showing posts with label Rosamund Pike. Show all posts
Showing posts with label Rosamund Pike. Show all posts

Movie Review: I Care a Lot (2021)

“I'm the worst mistake you'll ever make.”

Membantu orang miskin atau ekonomi lemah tapi sambil direkam menggunakan handphone atau kamera? Familiar? Di berbagai sosial media hal tersebut semakin mudah ditemukan, kemudian membuat beberapa di antara kita “mempertanyakan” ketulusan hati dari orang yang memberi bantuan tersebut. Pola pikir yang critical dari manusia kerap muncul di momen itu, tapi merupakan sesuatu yang wajar karena memang tidak semua orang memberi tanpa pamrih, seperti yang menjadi kegiatan utama karakter utama film ini. ‘I Care a Lot’ : a fun ding-dong caper.


Review: Return to Sender (2015)


Return to Sender sebenarnya bukan hanya berhasil tampak menarik di awal karena sinopsis sederhana yang mengundang rasa penasaran itu, tapi disisi lain ini juga menjadi film pertama dari seorang Rosamund Pike setelah tahun lalu ia sukses mengaduk-aduk penonton dengan hubungan hate to love dan love to hate ketika berperan sebagai Amy Elliott-Dunne di Gone Girl. Mereka serupa, Return to Sender juga mencoba menjadi sebuah thriller yang di membuat penontonnya bermain-main dengan misteri, tapi sangat jauh untuk mengatakan mereka berada di kualitas yang sama.

Review: Gone Girl (2014)


“You don't know what you've got 'til it's....”

“I think people are perverts,” begitu ucap David Fincher, yang juga ia sebut menjadi pondasi ketika ia berkarir. We're all perverts? Yeah, kita senang dengan hiburan yang bukan hanya membuat kita menangis ataupun tertawa, tapi kita juga ingin agar ada godaan dan rangsangan yang membuat hiburan itu semakin menarik. David Fincher merupakan salah satu jagoan dalam hal tersebut, uncompromising director yang selalu perfeksionis dalam mempermainkan penontonnya, komposisi yang ketat dan detail dengan tatanan yang mewah. Itu tidak hilang di Gone Girl, thriller lezat yang juga salah satu film terbaik tahun ini. 

Movie Review: The World's End (2013)


Apakah menjadi dewasa adalah sebuah proses alamiah dimana ia akan muncul dan menghampiri anda ketika saatnya telah tiba, atau justru merupakan sesuatu layaknya harta karun yang hanya dapat anda dapatkan dengan berupaya untuk menemukannya. Enam tahun berlalu, mereka kembali, film ketiga dari The Three Flavours Cornetto trilogy, Simon Pegg dan Nick Frost, tidak ada zombie, tidak ada polisi gila, hanya dengan obsesi pada beer dan masuk kedalam petualangan sci-fi comedy dengan sentuhan apocalypse, The World's End, menyenangkan.