03 September 2014

Movie Review: The Quiet Ones (2014)


"Something unspeakable is happening to Jane Harper."

Horror sesunguhnya merupakan salah satu genre yang memiliki tugas cukup mudah jika dibandingkan dengan genre lainnya. Ada dua kunci, tarik penonton untuk bergabung bersama rasa takut, kemudian jaga agar mereka tidak keluar dari kondisi tadi, bahkan akan lebih mengasyikkan jika menjebak mereka jauh lebih dalam. Sayangnya film ini kurang mampu melakukan syarat penting tadi, The Quiet Ones, just a quiet horror.

Seorang Professor bernama Joseph Coupland (Jared Harris) berniat melakukan penelitian untuk membuktikan salah satu isu yang selalu menjadi perdebatan menarik, apakah hantu itu eksis atau tidak? Bersama dengan dua mahasiswanya, Krissi (Erin Richards) dan Harry (Rory Fleck-Byrne), serta bantuan dari Brian McNeil (Sam Claflin), Coupland memilih untuk membuktikan hal supernatural tadi dengan membuat dokumentasi dari seorang wanita muda bernama Jane Harper (Olivia Cooke), sosok yang mengalami fenomena aneh.

Jane Harper telah mengalami gangguan psikologis kelas berat, selalu bersama dengan sebuah boneka ia merasa di ikuti oleh sesosok gadis yang telah mati, Jane bahkan mengunci dirinya didalam sebuah ruangan bersama lantunan musik rock dalam volume yang sangat tinggi untuk mencegah agar dirinya tidak tertidur. Suatu ketika kondisi Jane semakin memburuk, menciptakan situasi yang menjadikan Coupland bersama timnya mulai goyah dengan sikap mereka, mulai mempertanyakan keselamatan mereka.


Sebenarnya sinopsis diatas tadi secara struktur sudah dapat menjadi wakil untuk menggambarkan apa yang diberikan oleh kisah yang ditulis oleh John Pogue dan timnya ini. Potensial, tidak peduli seberapa klasik dan standardnya ia dibentuk harus sulit untuk membantah tidak ada rasa tertarik dari apa yang akan diberikan dan terjadi pada penelitian tersebut. Yap, The Quiet Ones berhasil melakukan syarat pertama yang disinggung di paragraph pembuka tadi, seolah akan ada sebuah presentasi yang menarik dari ide menarik yang menggunakan pertanyaan sederhana terkait hantu dan supranatural itu, ekspektasi awal yang hadir adalah The Quiet Ones akan memberikan horror yang mempermainkan pikiran penontonnya.

Nay, ekspektasi tadi ternyata salah besar. Penyebab utamanya adalah upaya John Pogue untuk menjadikan ini tampak kompleks, tampak rumit, ia memang berhasil mencuri antisipasi dari penonton, menciptakan ketegangan dengan berbagai cara umum seperti benturan hingga permainan pintu, tapi disisi lain keputusannya untuk mencoba menjadikan anda agar tidak memiliki waktu lama untuk tenang dan kemudian terus bergerak dengan tensi tinggi tidak disertai dengan pesona yang menarik. Yap, anda ditarik, ditunda, kemudian, di ulur, setelah itu diserang dengan kejutan, kombinasi itu hadir disini dalam kondisi yang canggung, kegelisahan yang ia coba suntikkan tidak punya dinamika yang menarik, dan itu semakin kacau karena disisi lain ia juga tidak pernah berhenti untuk mencoba rumit di cerita.


Ya, lengkap, The Quiet Ones mencoba tampil memikat tapi ia tidak mampu menjadikan materi yang ia miliki terasa memikat. Pada akhirnya ambisi besar itu menyebabkan film ini seperti terbebani, ia punya dua misi yang ingin ia capai namun menjadi sumber dari pecahnya fokus yang ia punya. John Pogue kurang mampu membentuk urutan berisikan kombinasi yang seimbang antara elemen cerita bersama elemen dimana mereka mencoba menakut-nakuti, tidak heran rasa frustasi sering kali hadir, rasa jengkel ketika mereka terus berupaya menahan dan menunda seolah ada sesuatu yang besar di bagian selanjutnya yang celakanya juga hadir dengan kualitas dan pola yang sama. Benar, setengah hati yang melahirkan rasa frustasi.

The Quiet Ones mungkin dapat tampil lebih baik andai saja ia mau sedikit menekan ambisi untuk kemudian memberikan kesempatan salah satu dari dua elemen utama miliknya memiliki kesempatan yang lebih besar. Masalah tersebut yang menyebabkan film ini sering terasa terputus-putus, dikombinasi gerak lambat bersama momen-momen mengejutkan yang dimasukkan dengan semangat yang terlalu tinggi seolah tanpa kompromi, hal yang menyebabkan mereka tampak sama dan biasa serta gagal menjalankan tugasnya untuk membentuk suasana mengerikan. Potensi mereka seperti terbuang percuma, penyebabnya adalah niat John Pogue untuk menjadikan film ini tampil dengan tensi yang tidak biasa yang celakanya ia bangun hanya dengan bermodalkan sebuah plot tipis minim pesona.


Overall, The Quiet Ones adalah film yang kurang memuaskan. Daya tarik yang ia miliki hanya tampil pada bagian premis, karena dengan ambisi tinggi tanpa disertai eksekusi yang cermat, terkadang berlebihan, tidak jarang pula terasa setengah hati, The Quiet Ones jatuh dari awalnya sebagai horror potensial untuk tampil mengerikan menjadi petualangan suam-suam kuku yang miskin pesona dan cenderung monoton.  






0 komentar :

Post a Comment