"However bad life may seem, there is always something you can do, and succeed at."
Apakah kamu pernah
mengikuti tantangan berantai yang tahun lalu sempat membuat kehebohan bernama Ice Bucket Challenge? Banyak orang pasti
menilai itu sebagai aksi seru-seruan belaka tapi pada dasarnya tantangan
tersebut punya tujuan yang menarik, meningkatkan kepedulian kita pada Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS),
penyakit saraf yang dapat mengakibatkan disfungsi otot. Lantas apa hubungannya
dengan film ini? Sosok yang coba digambarkan The Theory of Everything adalah penderita penyakit tersebut, dan
perjuangan yang ia berikan dari akademi hingga kisah cinta menurut saya punya
power yang bukan hanya lebih kuat dalam dari sekedar menuangkan seember es
tadi, tapi juga meninggalkan kita penontonnya dengan inspirasi sederhana yang
menyenangkan.