Showing posts with label Albert Brooks. Show all posts
Showing posts with label Albert Brooks. Show all posts

Review: Finding Dory [2016]


"I have to find my family."

Semenjak kemunculan fitur pertama mereka ‘Toy Story’ pada tahun 1995 Pixar Animation Studios perlahan namun pasti tumbuh besar dan kini menjadi one-to-beat di genre animasi. Karya Pixar mayoritas selalu sukses menciptakan impresi yang sangat kuat di standar yang tinggi dan itu memberi tugas yang berat bagi “penerus” atau sekuel di mana sejauh ini tidak semua dari mereka berhasil tampil di level pendahulunya. Banyak kalimat positif yang dapat digunakan untuk menggambarkannya dan jika disimpulkan pada satu kalimat sederhana: Finding Nemo merupakan salah satu film animasi anak-anak yang paling dicintai sepanjang masa. Apakah penerusnya ini berada di level yang sama tingginya? Finding Dory is another good animation from Pixar.

Review: The Secret Life of Pets [2016]


"We can find our way home."

Ini mungkin akan terasa aneh tapi jika kamu memiliki hewan peliharaan pernahkan terlintas di pikiranmu apa yang mereka lakukan ketika kamu meninggalkannya untuk pergi bekerja. Jika ia seekor anjing apakah ketika tidak ada manusia di sekitarnya ia akan berbicara bahasa hewan dengan kucing tetangga atau tikus yang bersembunyi di bawah tempat tidurmu? Apakah ia hanya duduk di ruang tamu menunggu kamu pulang atau justru bergembira dengan dengan musik rock, menonton televisi, hingga memeriksa isi kulkas? Konsep tersebut digunakan oleh The Secret Life of Pets, karya studio animasi yang telah menghadirkan Despicable Me, The Lorax, dan Minions, sebuah animasi keluarga yang mencoba mengangkat ide kehidupan rahasia dari hewan peliharaan dengan rasa Looney Tunes. It’s cute but charmless animation.

Review: Concussion (2015)


"Repetitive head trauma chokes the brain! And turns man into something else."

Concussion ini seperti seorang karyawan yang suatu ketika menemukan “noda” di tempat kerjanya yang dapat ia gunakan untuk naik ke jabatan yang jauh lebih tinggi, namun bukan bukannya memilih memanfaatkan keuntungan tersebut semaksimal mungkin ia pada akhirnya justru memilih kembali merahasiakan noda tersebut setelah puas dengan negosiasi dari pihak yang menciptakan noda tadi. Punya potensi yang menarik Concussion adalah sebuah provokasi tanpa touchdown.

Review: A Most Violent Year (2014)


“If they offer coffee or tea, say tea.”

A Most Violent Year saya saksikan pada tanggal 31 desember tahun lalu, dan ketika saya melangkah keluar saya membawa sebuah senyuman yang sangat lebar di wajah saya yang kala itu seperti tidak mau berhenti memancarkan kebahagiaan. Ya, bagaimana tidak karena kala itu saya baru saja mendapatkan sebuah film yang sangat memikat untuk menutup movie experience saya di tahun 2014, sebuah drama yang mencekam dibalik ketenangan, kuat dari cerita, eksekusi, hingga kinerja pemeran, sebuah drama bertemakan criminal yang cantik dan indah secara bersamaan. Darn, another very good movie from 2014.