14 June 2012

Movie Review: Jeff Who Lives at Home & God Bless America



Jeff Who Lives At Home (2011)

Jeff (Jason Segel), pria lajang berusia 30 tahun, tidak memiliki pekerjaan dan tinggal di ruangan bawah tanah di rumah ibu-nya. Jeff percaya alam semesta memberikan tanda kepadanya akan apa yang terjadi dimasa depan. Sedangkan saudaranya Pat (Ed Helms), sedang mengalami permasalahan dengan istrinya Linda (Judy Greer), dimana rumah tangga mereka mulai kurang harmonis, ketika Pat membeli Porsche.



Bermula ketika Pat diminta oleh Sharon (Susan Sarandon), ibu dari Pat dan Jeff, berbicara kepada Jeff agar ia merubah pola hidupnya. Secara kebetulan mereka bertemu di sebuah restoran, dan berujung pada kecelakaan mobil skala kecil. Dari situ pula mereka menemukan Linda sedang bersama pria lain. Pat bersama Jeff, yang masih mencari tahu arti dari tanda yang ia dapatkan, menyelidiki apa yang sedang Linda lakukan. Disisi lain, Sharon juga mendapatkan sebuah masalah, seorang secret admire.

Film ini ditulis dan disutradarai Jay Duplass dan Mark Duplass. Hanya satu film mereka yang sebelumnya saya tonton, Cyprus. Dan, Jeff Who Lives at Home masih terasa sama, permainan dialog yang menciptakan emosional yang kuat. Mereka menjadikan Jeff Who Lives at Home menjadi film komedi yang aneh. Tiga permasalahan utama, masing-masing berhasil dijaga agar tetap menarik, kemudian disatukan hingga menciptakan satu kesatuan yang kuat. Ini dibantu dengan pemilihan actor yang tepat. Jason Segel, kunci sukses film ini dari sisi pemeran. Jason memberikan performa yang berhasil menjaga daya tarik cerita yang film ini miliki. Kemudian Susan, seorang ibu yang frustasi dengan kelakuan anaknya, tiba-tiba diganggu oleh seorang yang tidak ia kenal, cool. Dua lainnya, Ed Helms dan Judy Greer juga bermain baik, meskipun kalah dominan dibanding Jason dan Susan.


Overall, diluar ekpektasi awal saya, film ini memuaskan. Film komedi yang sedikit berbeda dan mungkin bukan film komedi untuk penonton pada umumnya. Namun dialog yang diciptakan oleh duo Duplass, dibarengi pemilihan cast yang sangat tepat, menjadikan karakter yang bermain pada cerita utama tampak sangat kuat dan terus menyita perhatian.

Score: 7,8/10



God Bless America (2011)

Frank (Joel Murray), pegawai yang sangat membenci gaya hidup amerika masa kini, dipecat dari kantornya karena ada satu pegawai yang merasa terancam akan perhatian yang diberikan oleh Frank. Alih-alih mencoba bunuh diri karena muak akan semua yang ada disekitarnya, Frank justru memilih keluar dari kehidupan yang biasa ia jalani, dan menjalankan misinya, membunuh semua orang yang ia benci. Sasaran pertamanya adalah salah satu bintang reality show, yang mempertemukannya dengan Roxy (Tara Lynne Barr), seorang wanita muda yang ternyata memiliki pemikiran yang sama dengan dirinya.


Bobcat Goldthwait berhasil memberikan sesuatu yang berbeda melalui film ini. Cerita utama yang sedikit aneh, namun menarik. Judul yang dipilih juga memberikan rasa penasaran yang kuat. Inti cerita God Bless America adalah dimana seorang pria bersama wanita muda membunuh orang-orang yang mereka anggap "merusak Amerika". Dari pembawa acara yang selalu memprovokasi, anak muda yang tidak sopan didalam bioskop, hingga orang yang parkir pada posisi yang salah. Menyinggung beberapa acara televisi dengan sasaran utama American Superstar. Sindiran yang diberikan, menurut saya sangat tepat sasaran.

Kinerja Joel Murray baik, memainkan Frank sebagai pria cerdas yang kalem. Ekspresi wajah ketika ia sedang muak akan semua perilaku yang merusak Amerika sangat baik, terutama dibagian awal film. Begitupula Tara Lynne Barr, saya rasa bermain baik dalam memerankan seorang remaja gila, yang terkesan seperti psikopat.


Overall, film ini baik. Pembukaan yang sangat baik dan berhasil membangun rasa ingin tahu pada cerita yang akan terjadi, dari permasalahan tetangga hingga reality show di televisi. Namun itu hanya diawal. Setelah berhasil membunuh bintang reality show bernama Chloe, cerita mulai berputar-putar tanpa sasaran yang jelas, cenderung membosankan. Tapi film ini berhasil menyampaikan pesan utama yang ingin disampaikan, menyindir Amerika, bahkan mungkin mencoba membuat Amerika sadar bahwa banyak kelakuan yang tidak layak telah terjadi saat ini.

Score: 6,5/10

0 komentar :

Post a Comment