31 July 2012

Movie Review: The Monitor (Babycall) (2011)



Anna (Noomi Rapace), bersama anaknya Anders (Vetle Qvenild Werring), pindah ke sebuah apartemen untuk menghindar dari ayah Anders, mantan suaminya. Anna sangat cemas jika suatu saat mantan suaminya itu akan datang, dan merebut Anders darinya. Anna semakin protektif terhadap Anders. Anna selalu menunggui Anders disekolah, bahkan Anders pun harus tidur dengannya. Dihantui rasa cemas yang sangat tinggi, menjadikan Anna sering berkhayal, yang justru semakin membawa Anna kedalam kehancuran.

Anna membeli monitor bayi disebuah toko elektronik, yang mempertemukan dia dengan Helge (Kristoffer Joner). Monitor bayi adalah sejenis walkie-talkie yang berfungsi dalam jarak tertentu. Ini menjadikan Anna bisa mendengar Anders ketika tidur, meskipun mereka berada dikamar yang berbeda. Anna memang diwajibkan untuk memberi kebebasan kepada Anders untuk menjalani kegiatan sebagaimana mestinya anak kecil. Semua berjalan lancar, rasa cemasnya mulai berkurang, hingga suatu ketika Anna mendengar jeritan seorang anak kecil dari monitor bayi miliknya, yang ternyata bukan Anders.


Genre film ini adalah horror dan thriller. Tapi entah mengapa saya merasa nuansa horror yang Pål Sletaune sajikan, kurang memberikan rasa takut ataupun cemas yang kuat dan stabil. Kekuatan horror yang Sletaune ciptakan bagi saya kurang, meskipun sudah dibantu dengan beberapa tokoh misterius. Sukses diawal ketika cerita berjalan sedikit lebih lambat, tensi perlahan mulai turun dan terasa datar hingga akhir. Tidak ada masalah dengan naskah, dimana keterkaitan cerita yang sangat baik, berpadu dengan rasa penasaran yang berhasil Sletaune ciptakan dan ia jaga hingga akhir. 

Noomi Rapace (Prometheus, The Girl dengan Tattoo Dragon, Sherlock Holmes: A Game of Shadows) berhasil menyuguhkan kondisi dari seorang ibu yang sangat cemas terhadap anaknya, dan lingkungan sekitarnya. Kondisi tertekan skala berat berhasil Rapace mainkan dengan baik. Yap, itu yang saya lihat di layar saja, namun apa yang Rapace tampilkan belum mampu menjadikan saya ikut merasakan apa yang Anna rasakan. Rasa penasaran akan suara dari monitor bayi mungkin ya, tapi tidak dengan dari rasa takut yang Anna alami. Joner juga bermain cukup baik, sesuai dengan kapasitasnya sebagai pendukung cerita utama. Cukup okelah untuk selingan kisah romance dan duka.


Overall, film yang cukup menghibur, dan sesuai ekpektasi awal saya. Tidak begitu megah, dengan kejutan-kejutan ala film horror pada umumnya. Cerita yang sederhana, diolah Sletaune dengan tempo yang lambat, dengan permulaan yang baik, namun cenderung datar dipertengahan hingga akhir. Segi teknis sedikit membantu, dengan cinematography dan score dibaris terdepan. Film ini memang lambat, tidak ada gebrakan cerita yang begitu berarti dan mengalir dengan lembut. Namun, intensitas kehadiran clue yang diselipkan di cerita sepanjang film, akan membuat anda ikut mencoba memecahkan permasalahan yang sedang Anna hadapi.

Score: 6,8/10

0 komentar :

Post a Comment