08 September 2015

Review: American Ultra (2015)


"He killed two operatives with a spoon, sir."

Apakah kamu mengakui eksistensi sebuah perasaan yang disebut guilty pleasure? Contohnya ketika selesai menyaksikan sebuah film kamu akan menilai ia sebagai hiburan yang tidak istimewa, konyol, bahkan bodoh, tapi disisi lain kamu juga puas dengan sensasi atau hasil yang diberikan oleh film tersebut. Seperti itulah American Ultra ini, petualangan liar yang konyol, bodoh, tidak istimewa, namun anehnya mampu menghibur dan tidak menyebalkan. An enjoyable mess.

Pria yang gemar mengisap ganja bernama Mike Howell (Jesse Eisenberg) punya keinginan untuk berlibur ke Hawaii bersama pacarnya, Phoebe (Kristen Stewart). Mike sudah berencana untuk melamar Phoebe namun selalu saja gagal, bukan Cuma karena timing yang kurang tepat tapi Mike sendiri tidak bisa meninggalkan kota tempat ia tinggal karena akan membuatnya menderita panic attacks. Suatu ketika Mike terjebak di dalam sebuah pertempuran, menjadi sasaran dari Adrian Yates (Topher Grace) namun juga memperoleh perlindungan dari Victoria Lasseter (Connie Britton), wanita yang mengatakan padanya bahwa Mike merupakan asset dari program bernama Ultra. 



American Ultra ini punya perpaduan yang sangat mudah untuk menarik perhatian, ia membawa stoner sebagai landasan sejak sinopsis dengan menggunakan dua pemeran utama yang juga akan membuat kamu merasa penasaran karena mereka sebelumnya pernah tampil bersama di Adventureland, dan semakin lengkap karena sutradaranya sendiri merupakan sosok dibalik Project X, film gila-gilaan yang konyol tapi menghibur. Apakah kombinasi tadi menghasilkan action comedy yang menarik? Ya, cukup menarik, ia pada akhirnya memang tidak terasa istimewa, kekurangan mudah kamu temukan di beberapa bagian, tapi menariknya minus itu tidak terasa begitu mengganggu karena sejak awal hingga berakhir ia berhasil menyuguhkan energi yang tidak terasa menyebalkan untuk di ikuti.

Berbicara tentang energi ia merupakan elemen yang akan membagi penonton jadi dua bagian, suka dan tidak suka. Nima Nourizadeh ingin agar cerita tetap terasa liar tapi memang sering kali tidak dikendalikan dengan kokoh. Nada cerita jadi masalah utama, tidak merata dan sering kali terputus-putus jadinya pergeseran dari A menuju B sering terasa kasar, dan ini akan terasa menjengkelkan bagi beberapa penonton. Itu belum menghitung bahwa plot sebenarnya absurd  namun di sisi lain bagian ini punya inti yang terasa kokoh walaupun ia tidak membawa cerita ketitik puncak sebuah film stoner. Ya, American Ultra banyak menderita di bagian alur cerita, sering naik dan turun sehingga kurang stabil, tapi kekurangan itu ia tutup dengan pesona yang oke.



Seperti yang saya sebut tadi ini petualangan yang akan kamu nilai bodoh dengan cepat tapi juga membuat kamu tertarik untuk mengikutinya hingga akhir, dengan antusias. Script sendiri terasa campur aduk tapi tetap terasa padat dan yang terpenting punya pesona yang oke. Ini juga jadi sumber kenapa nada cerita kurang oke, eksekusi sutradara Nima Nourizadeh serta naskah yang ditulis oleh Max Landis (Chronicle, Victor Frankenstein) di beberapa bagian seperti tidak berjalan bersama. Max Landis sering mencoba membuat dialog agar terasa lucu dengan komedi gelap, tapi sentuhan Nima Nourizadeh menyebabkan hit dan miss jadi seimbang. Hal yang sama juga dialami elemen romance, standard. Tapi karena kehadiran mereka tidak terkesan dipaksakan akhirnya dampak mengganggunya tidak besar, dan itu juga berkat kemampuan elemen lain mengalihkan perhatian.



Nima Nourizadeh cerdik memainkan visual dan itu banyak membantu dalam menutup nilai minus tadi. Penyebabnya adalah sensasi, American Ultra punya adegan aksi yang terhitung cukup oke dan ditampilkan dalam visual yang cukup bergaya, dari darah, ledakan, peluru, hingga ganja, dibantu oleh editing yang pas semua ditangani dengan baik. Hal yang sama juga saya rasakan dari dua pemeran utama, Jesse Eisenberg dan Kristen Stewart (keep on the right track, girl!). Meskipun dilemparkan kedalam plot absurd dengan kekacauan yang liar, Eisenberg dan Stewart tetap berhasil menampilkan chemistry yang oke. Ketika terpisah mereka oke, Jesse Eisenberg dengan gejolak batin yang badass, Kristen Stewart menjadikan kamu menaruh simpati pada masalah yang dihadapi Phoebe, dan  ketika bersama mereka semakin kuat. John Leguizamo juga sukses menjadi scene stealer.



Niat utama American Ultra sepertinya ingin membuat film stoner yang berbeda dan cara yang ia tempuh dengan bermain-main secara liar. Hal minus muncul dari keputusan itu, nada jadi tidak konsisten sehingga miss dan hit dari apa yang ia sajikan jadi seimbang, kesan sembrono dan berlebihan juga mungkin akan muncul ketika penonton mulai tidak sabar dengan perjalanan liar yang mereka peroleh. Tapi meskipun begitu uniknya American Ultra terus tumbuh menjadi menarik seiring berjalannya durasi, komedinya tidak buruk, romance yang cukup oke, chemistry yang pas diantara dua pemeran utama, dan menjadi petualangan “liar” dengan sensasi dan pesona yang oke. Tidak kuat memang, tapi tidak menyebalkan. Segmented.







0 komentar :

Post a Comment