26 January 2014

The 3rd Annual PnM Awards


Should we call 2013 the greatest year for cinema? Nay, not necessarily, namun jika harus dibandingkan dengan tahun 201x sebelumnya tentu saja sangat mudah untuk mengatakan bahwa tahun lalu merupakan tahun terbaik, bukan hanya bagi insan perfilman, dari yang masih diwarnai upaya membangun kerajaan superheronya, adaptasi novel, biography tokoh yang mampu menginspirasi, sekuel yang tak banyak berakhir dengan mulus, survival dan marriage story, hingga film-film indie yang sepertinya sudah menemukan jalan untuk perlahan menuju posisi terdepan. Disisi lain ada dampak positif bagi kita para moviegoers, dimana salah satu momen terbaik adalah ketika film-film kelas atas seperti Rush, Gravity, Prisoners, The Butler, dan Captain Phillips dapat tayang secara bersamaan dalam seminggu di negeri dengan nama Indonesia ini. Still can't believe that happened.

Jika harus merangkum dunia perfilman ditahun 2013 secara singkat, semakin baik. Dokumenter masih kembali menghadirkan kejutan yang kali ini dibawa The Act of Killing, Blackfish, hingga karya terbaru Sarah Polley, sedangkan komedi sedikit bergeser ke warna dark-comedy yang bermain dengan satir. Biography memberikan kejutan paling besar, 13 film dan setengahnya tampil mumpuni, sesuatu yang sangat positif sama halnya dengan apa yang dialami genre misteri dan thriller, banyak diantara mereka sanggup tampil menarik hingga akhir. Hal menarik lainnya adalah bagaimana film horror, animasi, dan fantasy seperti kehilangan taji, bertolak belakang dengan apa yang dialami genre romance yang punya salah satu line-up nominasi paling kuat disamping drama, dan juga Sci-fi yang sangat berwarna, dari bertarung didalam kereta, negeri di luar angkasa, hingga komputer sebagai teman bercinta.

Kejutan juga banyak terjadi di sektor televisi. Untuk pertama kalinya HIMYM tidak mampu masuk ke posisi tiga besar, Person of Interest, Dexter, dan Suits juga gagal menembus winning eleven di sektor drama, serta The Americans berhasil berada di posisi tertinggi series baru terbaik mengalahkan instant sensation seperti Hannibal hingga Masters of Sex. Skins, sebagai penyandang status Most Anticipated Comebacks 2013 ternyata tidak mampu tampil memikat, hal yang justru berhasil dilakukan dengan sangat manis oleh Enlightened, dan juga di ikuti dengan sebuah start menjanjikan dari Orange Is the New Black di sektor komedi. Salah satu hal paling menarik lainnya adalah hilangnya sinar dari Running Man yang goyah pada elemen kualitas.

Apa yang baru dari PnM Awards tahun ini? Tidak banyak memang, namun selalu ada upaya untuk bergerak maju salah satunya dengan mencoba menambah beberapa kategori yang berhasil saya amati secara konsisten pada tahun lalu, salah satunya dari dunia musik dan trailer, walaupun cukup disayangkan Best Poster yang sudah dicanangkan belum berkesempatan untuk hadir tahun ini. Namun satu kategori berhasil memenuhi syarat, yang mungkin akan cukup mengejutkan, Best Indonesian Movie. Tidak ada review dari film Indonesia di rorypnm sampai hari ini, semoga ini akan memicu hadirnya ulasan film Indonesia di blog ini, menghapus trauma pada film Indonesia, dan juga menghapus opini bahwa blog ini anti film Indonesia hanya karena tidak ada satupun review yang tersedia. Oh, God, lol.

Kembali ke topik utama, seperti yang sudah dibuka oleh rorypnm’s Top 12 Filmsof 2013, American Hustle, Gravity, dan 12 Years a Slave berada di posisi terdepan, kemudian seperti yang tertera pada PnM Awards 2014 Early Lists terakhir dua minggu yang lalu, hadir Her dan The Wolf of Wall Street, kemudian ditutup dengan Inside Llewyn Davis. Sebuah list yang sangat ketat karena tidak ada film yang memperoleh score sembilan, bahkan Best Picture baru saya tentukan tepat jam 12 siang tadi, hanya sebuah perbedaan kecil yang memisahkan jawara dan runner-up, yang kali ini di isi oleh dua film. Ya, at least itu masih cepat jika dibandingkan dengan kategori Best Actress yang memakan waktu sedikit lebih lama.

So, sepertinya sudah cukup untuk menjabarkan secara singkat apa yang terjadi di rorypnm setahun ini, suka dan duka yang masih berimbang. Post ini menjadi penanda berakhirnya award season bagi rorypnm, walaupun beberapa hari kedepan ada kemungkinan rilis kumpulan tulisan yang tertinggal. Well, mari mulai musim baru, dan masih sama sederhananya hanya berharap kita bertumbuh bersama ke arah yang semakin baik. Karena bingung harus menutup dengan kalimat seperti apa, maka saya kembali meminjam kalimat tahun lalu (or just make it a tradition maybe?). Oke, turn your lights off, play a drum roll, dan ijinkan saya mempersembahkan PnM Awards 2014. Sampai jumpa tahun depan. :)

*You can check clear version or simple version too.*



























































NOMINATIONS:

TBA

WINNER:

TBA



2 comments :

  1. wah, ternyata Before Midnite dan About Time nda menang apa2 taun ini.
    dan aku agak kaget Hobbit bisa menang di Best Fantasy.
    Overall, good award bro.
    if you need additional judge's panel for the next year award, i would love to. Lol.

    Btw, Hurray to Indonesian Movies!!!!
    :)))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dua film itu bareng TWoWS di comedy ama 12 years a slave di biopic memang jadi korban injury time surprise swap. Agak susah sih guh kalo udah sisi favorit ikut masuk dalam kriteria penilaian, dan di sektor fantasy Hobbit masih lebih baik ketimbang About Time, termasuk tiga lainnya, mereka cuma kalah tipis. :)

      Delete