19 May 2016

Review: The Angry Birds Movie [2016]


"Time to get angry!"

Cara bermain yang ia tawarkan tidak begitu spesial namun dengan gameplay yang fun, lucu, dan adiktif, Angry Birds sukses menjadi sebuah fenomena tingkat global di tahun 2010, menjadi sahabat dari miliaran pengguna smartphone yang kemudian membantunya meraih predikat sebagai one of the most mainstream games. Tujuh tahun berlalu sejak kemunculan pertamanya Rovio Entertainment mencoba untuk mengangkut konsep dasar yang sederhana tadi kedalam bentuk film animasi yang diberi judul The Angry Birds Movie, sebuah usaha minimalis yang berakhir manis. It's like bird version of Minions.

Red (Jason Sudeikis) adalah burung yang tertutup, mudah sinis serta kehilangan kesabaran, dan akibat sebuah insiden harus mengikuti anger management class yang dipimpin oleh Matilda (Maya Rudolph). Suatu ketika saat sedang mengikuti kelas bersama Chuck (Josh Gad), Bomb (Danny McBride), dan Terence (Sean Penn), Red mendapat kabar bahwa kapal yang membawa kelompok babi dari Piggy Island di bawah komando Leonard (Bill Hader) merapat ke Bird Island. Leonard mengatakan bahwa maksud dari kedatangan mereka adalah untuk menjalin hubungan persahabatan, namun tidak seperti sambutan hangat dari penduduk Bird Island, Red merasa ada sebuah "rencana" yang sedang dibangun oleh Leonard di Bird Island. 



Harus diakui bagian awal film ini terasa canggung, meskipun cerita tetap mencoba menyuntikkan berbagai lelucon yang terhitung oke untuk membuat penonton tertawa tapi yang hadir hanya sebatas senyuman. Mengapa? Karena fokus utama bagian awal adalah untuk memperkenalkan tokoh utama The Angry Birds Movie, yaitu Red. Alhasil kamu akan menemukan berbagai materi berbau “kekerasan” yang mungkin dapat terasa mengganggu bagi beberapa penonton dewasa yang membawa penonton muda bersamanya. No, tidak melebihi batas hanya berpotensi menghasilkan kesan canggung, sulit untuk tertawa lepas di bagian ini. Namun maksud dan tujuan dari bagian tersebut sebenarnya baik, karena dengan begitu Clay Kaytis dan Fergal Reilly berhasil membentuk duduk masalah dengan kuat tanpa harus meninggalkan kesan rumit, kamu tahu bahwa Red adalah burung yang bermasalah, dan mari memperbaiki hal tersebut.



Dan yang hadir setelah bagian pembuka yang canggung itu adalah sebuah petualangan bergaya lepas yang menyenangkan. Hal terbaik dari film ini adalah ia tidak mencoba untuk membuat kamu menilainya sebagai film animasi yang pintar, berbagai isu yang dibawa juga ditampilkan secara tersirat. Tim di balik naskah serta dua sutradara seperti sepakat untuk tidak terlalu berlebihan dalam menerjemahkan burung-burung pemarah itu ke layar lebar, mereka memilih untuk bermain aman. Terkesan kurang ambisius? Untuk apa terlalu ambisius jika kamu punya “keuntungan” pada bahan atau materi yang dapat menghasilkan sebuah hiburan menyenangkan ketika ditampilkan secara minimalis. Dunia Angry Birds berhasil dibentuk dan diperluas dengan baik oleh film ini, walaupun kerap terasa episodik namun mampu membentuk unsur-unsur permainan, isu utama, dan berbagai referensi menyenangkan untuk dapat berjalan bersama.



Tidak heran setelah bagian pembuka film ini terus melaju dengan cepat karena tiga hal tadi saling berkombinasi dengan baik, dan masing-masing punya kadar yang oke. Cerita film ini memang terasa biasa jika menilik sinopsis tapi ia punya struktur yang baik dan kemudian disambung dengan build up yang oke. The Angry Birds Movie memang terasa santai tapi ia tidak pernah kehilangan arah dan tujuan, fokus utamanya kuat. The Angry Birds Movie juga sangat sering melempar lelucon baik dalam bentuk tradisional, visual gag, hingga referensi budaya populer dan pelesetan yang walaupun tidak semuanya berhasil “meledak” namun tetap menghasilkan sebuah rangkaian yang menyenangkan. Menarik pula mendapati film ini tidak pernah terasa monoton mengingat naskah yang ia punya sebenarnya tipis, naskah yang minimalis itu berhasil dimanfaatkan dengan baik untuk bergerak cepat dengan fluiditas yang berhasil mencampur berbagai hal menjadi kombinasi yang terasa segar.



Sayangnya The Angry Birds Movie adalah kemasan animasi yang segmented, karena bermain aman banyak “lubang” yang berpotensi menghasilkan opini yang beragam. Niat utama film ini dikemas dengan sederhana, saking sederhananya ketika perlahan mulai tumbuh ia akan sangat mudah tertutupi oleh “pesta” di bagian akhir yang dapat dinilai anarkis dan pro terhadap kekerasan (opini yang mungkin muncul dari mereka yang selama tujuh tahun terakhir tidak pernah bermain Angry Birds). Dan meskipun banyak yang hit (adegan di danau itu luar biasa lucu) lelucon sayangnya segmented, meskipun kerap ditolong oleh pesona karakter yang berkat sokongan suara yang mumpuni menampilkan masing-masing warna mereka dengan baik. Jason Sudeikis berhasil menampilkan rasa antic bagi Red dengan baik, dan untuk karakter lainnya Chuck adalah yang paling menonjol berkat "pesona" yang unik dan menyenangkan hasil bentukan Josh Gad.



Keputusan untuk tidak ingin mencoba menjadi sajian animasi yang menggebrak dan luar biasa justru memberikan dampak positif bagi The Angry Birds Movie, penuh dengan aksi bodoh dan aneh yang terasa menyenangkan untuk diikuti, berisikan isu, lelucon, referensi, dan unsur-unsur permainan dari sumber utamanya yang dikombinasikan dengan tepat guna. Cerita yang oke, karakter yang oke, kinerja suara cast yang oke, kualitas visual yang oke, soundtrack yang oke, dan lelucon yang juga oke, The Angry Birds Movie berhasil menampilkan dan mempertahankan kegembiraan sejak awal hingga akhir dalam kadar yang tepat, sehingga niatnya untuk menjadi sebuah petualangan bergaya lepas yang mencoba menghibur dengan cara main minimalis mampu memberikan hasil akhir yang terasa manis. Ain't great, but The Angry Birds Movie is one of the most entertaining animation in recent years. Segmented.


















Cowritten with rory pinem

2 comments :

  1. selamat sore mas rory, boleh minta kcontac person nya kah, saya mau undang untuk launching trailer dan talk show terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mas Dwi. Maaf info kontak tidak bisa lagi diberikan di kolom komentar. Silahkan follow twitter kami, akan saya beri via DM. :)

      Delete