31 July 2014

Review: Guardians of the Galaxy (2014)


"They call themselves the Guardians of the Galaxy. | What a bunch of a-holes."

Saat pertama kali Marvel mengumumkan akan hadirnya Guardians of the Galaxy yang terlintas di pikiran saya waktu itu adalah pertanyaan “untuk apa?” Mereka sudah punya The Avengers, empat diantara anggota tim itu bahkan sudah punya film mandiri masing-masing. Sempat pesimis pada film ini dengan penilaian ini hanya upaya Marvel untuk meraih keuntungan semata, tapi kalau kamu punya pemikiran yang sama segera buang jauh-jauh hal itu, karena dengan konsep yang jauh lebih ringan Guardians of the Galaxy berhasil menjadi film terbaik Marvel setelah The Avengers, bahkan nearly side by side. 

Peter Quill (Chris Pratt), pria dengan panggilan Star-Lord yang dibesarkan oleh kelompok pencuri bernama The Ravagers sejak ia masih kecil harus masuk kedalam sebuah masalah. Sebuah bola bernama Orb yang ia curi ternyata menjadi incaran Ronan (Lee Pace), anggota Kree yang hendak menghancur musuh-musuhnya. Hal itu yang memaksa Quill untuk bergabung bersama dengan Gamora (Zoe Saldana), Dax (David Bautista), Rocket (Bradley Cooper), dan Groot (Vin Diesel), membentuk sebuah tim aneh untuk berusaha menggagalkan usaha Ronan.    


Kalau anda mengikuti Marvel Cinematic Universe beberapa diantara mereka tampak mulai di set untuk sedikit merubah gaya mereka menjadi sedikit lebih serius dalam bercerita meskipun tidak begitu ekstrim. Hal itu yang menjadikan cerita yang ditulis oleh James Gunn dan Nicole Perlman ini terasa menyenangkan, karena Guardians of the Galaxy seperti ingin menjadi film superhero yang murni ingin agar kehadiran mereka sebagai tempat bersenang-senang, tentu saja tetap dengan mengemban tugas sebagai sumber waralaba serta membuka potensi untuk semakin memperluas Marvel Cinematic Universe sendiri. Pola yang dipakai sama, beberapa bahkan hafalan, tapi Marvel kembali berhasil memberikan pukulan kepada mereka yang telah pesimis sejak awal. 


Benar, termasuk saya pastinya, dan ketika ekspektasi kamu tidak begitu tinggi rasa puas yang kamu dapatkan akan menjadi sebuah kejutan yang tak terlupakan. Guardians of the Galaxy masuk kedalam kategori itu, sinopsis berisikan orang buangan, tanaman, hewan, bersatu untuk berjalan dalam pola yang klasik, melarikan diri, kemudian mencari target, dan dibumbui dengan sedikit hal personal, bukan hanya tampak tapi memang ceritanya itu sendiri terasa standard bahkan mungkin akan terasa murahan, tapi keputusan untuk tidak menjadikan ini terlalu serius berhasil menghapus kemampuan hal tadi untuk mengganggu penontonnya bersenang-senang. Tapi tunggu dulu, itu memang telah di set oleh Marvel, menjadi menyenangkan tanpa harus tampil terlalu serius. 

Ya, sangat mudah untuk menilai bahwa Guardians of the Galaxy tidak memberikan petualangan yang terlalu serius, plot murahan dan sedikit kurang konsisten, karakter yang tidak begitu kuat ketika berdiri sendiri dan seolah murni mengandalkan ciri khas yang mereka punya untuk menarik perhatian, beberapa karakter dan tujuan bahkan terasa terbuang akibat kesan terburu-buru yang hadir. Tapi Guardians of the Galaxy punya nyawa, punya pesona yang mereka bentuk dari chemistry antar karakter, tik-tok yang mereka punya baik, dialog berisikan banyak humor juga mayoritas mampu bekerja, memang akan terkesan dangkal tapi Guardians of the Galaxy berhasil membuktikan bahwa sebuah film superhero bisa menjadi hiburan yang menyenangkan hanya dengan mengandalkan keunikan yang mereka punya. 

Para aktor juga layak mendapatkan kredit. Chris Pratt yang menjadi pemimpin sangat berhasil tampil seimbang, bisa lucu dengan hal-hal sarkasme, tapi juga mampu menciptakan kesan tangguh dari karakternya. Tim antagonis seperti Lee Pace dan Karen Gillan juga tidak begitu buruk, bisa memberikan tekanan dari sisi lain pada cerita. Yang menarik disini adalah pengisi suara, Vin Diesel yang monoton tapi menjadikan momen karakternya termanfaatkan dengan baik, serta Bradley Cooper dengan suaranya yang terasa sangat hidup terutama pada momen humor. 


Guardians of the Galaxy dalam sebuah kalimat, sangat menyenangkan. Chemistry dari ensemble cast yang berkembang dengan baik berhasil menutup nilai minus yang dimiliki aksi mondar-mandir cerita yang sesungguhnya tidak begitu buruk, ditemani dengan beberapa pemandangan dan sinematografi berkat kinerja CGI yang oke, keseimbangan sisi roman, drama, dan komedi dengan humor-humor miliknya yang lezat, terima kasih layak diberikan kepada Marvel karena sikap mereka untuk tidak menerapkan aturan yang begitu ketat pada kemasan ini kita dapat memperoleh petualangan luar angkasa yang seru, lucu, dan sangat menyenangkan.









0 komentar :

Post a Comment