08 March 2015

Review: Unfinished Business (2015)


Sebagai informasi awal bahwa ini merupakan film komedi, tapi setelah selesai menonton hal pertama yang berhasil membuat saya tertawa justru bagaimana judul yang ia gunakan seperti cerminan secara langsung kualitas yang ia miliki. Unfinished Business sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi komedi bodoh berisikan pria-pria melakukan petualangan yang menyenangkan, tapi ternyata hasil yang ia berikan benar-benar terasa seperti sebuah bisnis yang belum selesai. Unfinished Business is an unfinished business.

Persentase keuntungan yang menurun membuat Dan Trunkman (Vince Vaughn) memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya, tapi kemudian mencoba mewujudkan niat besarnya, membangun perusahaannya sendiri. Ia membawa rekannya Timothy McWinters (Tom Wilkinson) serta seorang pemuda yang ketika bertemu baru hendak menghadiri wawancara, Mike Pancake (Dave Franco). Setahun kemudian keuangan perusahaan mereka ternyata masih belum sehat namun solusi datang dari pria bernama Bill (Nick Frost) dan Jim (James Marsden). Masalahnya adalah mantan bos Dan, Chuck Portnoy (Sienna Miller) telah siap melakukan serangan. 

Hal utama yang paling mengecewakan dari film ini dan bisa dikatakan sebagai sumber dari gagalnya ia menjadi sebuah film komedi yang lucu adalah kekacauan yang berasal dari eksekusi Ken Scott pada cerita yang ditulis oleh Steven Conrad. Berbicara tentang potensi tentu saja film ini memiliki kualitas yang tidak buruk apalagi jika melihat jajaran cast yang ia miliki, tapi celakanya hal tersebut tetap tidak dapat menolong Unfinished Business untuk lepas dari jeratan kehancuran. Ini seperti sebuah film komedi yang bingung bagaimana caranya menjadi sebuah film komedi. Kamu akan sangat mudah menyaksikan bukan hanya karakter namun juga termasuk didalamnya cerita merasa bingung kemana mereka harus berjalan. Ibarat mobil ini seperti mobil sehat yang dikendarai pengemudi yang tidak sehat, pengemudi yang mabuk misalnya, sehingga bergerak random dan menghasilkan banyak tabrakan.



Sumber dari hal mengganggu tadi adalah bagaimana semua beban seolah diletakkan kepada seorang Vince Vaughn tapi dilain sisi ia tidak mendapatkan bantuan yang mumpuni, sehingga ketika komedi dari Vince Vaughn yang mengandalkan hal-hal bodoh cenderung vulgar itu gagal bekerja dengan baik kita tidak punya hal lain yang menarik untuk mengisi layar, tidak ada backup yang mumpuni dari karakter lain meskipun chemistry Vince dan Tom Wilkinson cukup baik. Hal itu semakin kacau karena disamping bergerak dengan cepat film ini juga mencoba memasukkan elemen drama untuk memberikan kamu sesuatu yang thoughtful, dan kesan menjengkelkan tambah besar karena disamping upaya itu juga terasa setengah hati atau seadanya ia juga tidak mampu berkombinasi dengan baik bersama komedi.


Sebenarnya Unfinished Business bisa sedikit mengurangi tumpukan hal-hal minus miliknya dengan memanfaatkan cast yang ia miliki untuk membuat penonton merasa nyaman berjalan bersama mereka, tapi sayangnya hal tersebut juga gagal film ini lakukan. Horrible Bosses 2 misalnya, bahkan A Million Ways to Die in the West juga terhitung berhasil dalam hal ini meskipun saya banyak menemukan kesamaan antara ia dan Unfinished Business terutama pada momen dimana lelucon jatuh datar. Cara lainnya adalah memotong unsur drama dan fokus pada komedi karena dengan gerak cepat yang ia tampilkan film ini termasuk cukup oke dalam menjaga momentum cerita, meskipun lagi dan lagi hanya di isi dengan materi lemah dan lelucon yang gagal memberikan tawa.



Apa yang layak di apresiasi dari Unfinished Business? Ambisi Ken Scott beserta tim untuk menjadikan film ini sebagai komedi dengan pesan yang berisi, meskipun hasilnya bertolak belakang. Berbicara komedi ia terasa lemah dan ketika digabungkan dengan drama yang lemah jualan utamanya itu semakin lemah, dua sisi yang gagal disatukan dan dibuat bekerja dengan baik, sehingga sudah tidak berhasil memberikan penonton lelucon yang menghasilkan gelak tawa ia justru menampilkan hal-hal sentimental yang menjengkelkan. 








0 komentar :

Post a Comment